Kamis 07 Aug 2025 12:45 WIB

BI Dukung UMKM Naik Kelas Lewat Karya Kreatif Indonesia 2025

Perry Warjiyo tegaskan pentingnya peran UMKM dan digitalisasi lewat QRIS.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan komitmen kuat BI dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan komitmen kuat BI dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan komitmen kuat BI dalam mendukung pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pilar utama perekonomian nasional. Hal ini disampaikannya dalam pembukaan ajang tahunan Karya Kreatif Indonesia (KKI) 2025 yang digelar di Jakarta.

“Bank Indonesia senantiasa mendukung pertumbuhan UMKM yang telah menjadi urat nadi perekonomian bangsa. Inovasi dan kolaborasi, berbagai program telah dilakukan, salah satunya melalui Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang menjadi wadah bagi UMKM Indonesia untuk naik kelas,” ujar Perry saat membuka KKI 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Baca Juga

Perry menekankan, UMKM memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Maju. Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa UMKM layak disebut sebagai pilar ekonomi nasional. “Pertama, 65 juta UMKM bergerak mendukung pertumbuhan ekonomi. Kalau terus kita naikkan, berarti ekonomi kita semakin maju,” ucapnya.

Alasan kedua, lanjut Perry, adalah daya tahan UMKM yang terbukti tangguh dalam menghadapi dinamika global. Ia menyebut UMKM memiliki ketahanan andal di tengah ketidakpastian ekonomi global saat ini. “Saat kondisi global naik turun, UMKM tetap akan terus berjalan,” sambung Perry.

Ia juga menyoroti dimensi sosial UMKM yang sebagian besar digerakkan oleh perempuan. Perry mengatakan, mayoritas pelaku UMKM adalah perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga. “Dari UMKM, dari ibu-ibu ini, UMKM tidak hanya bisa bertahan hidup, tapi juga membiayai sekolah anak-anak,” ungkapnya.

Bank Indonesia, menurut Perry, juga menjalankan fungsinya dalam mendukung ekonomi keuangan yang inklusif dan hijau. Hal ini dilakukan melalui dua departemen utama, yakni Departemen Ekonomi Inklusif dan Departemen Ekonomi Keuangan, yang didukung oleh 46 kantor perwakilan BI di seluruh Indonesia.

Ia menyampaikan BI memiliki tiga pilar utama dalam pengembangan UMKM: pemberdayaan UMKM binaan untuk meningkatkan kualitas usaha, penciptaan akses pasar dan perluasan ekspor, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan.

Perry menekankan pentingnya digitalisasi dalam mendorong UMKM naik kelas, antara lain melalui pemanfaatan QRIS. “Data terbaru menunjukkan QRIS sudah digunakan oleh 57 juta pengguna, dan 39,9 juta di antaranya adalah UMKM. Ini membuktikan bahwa UMKM bisa digital, bisa menembus pasar, tidak hanya lokal tapi juga ekspor,” ujarnya.

Ia menambahkan, sistem QRIS Indonesia telah terkoneksi dengan sejumlah negara. Perry menyebut QRIS sudah dapat digunakan di Malaysia, Singapura, hingga Thailand, dan akan diperluas ke negara lain. “Insya Allah, akhir tahun ini QRIS kita bisa digunakan di Jepang, untuk jamaah umrah dengan Kartu Nusuk, dan juga akan terhubung dengan QR di China,” kata Perry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement