Senin 21 Jul 2025 07:32 WIB

Anak Usaha ASDP Layani Penyeberangan Jarak Jauh Kaltim–Sulsel

Penyeberangan jarak jauh jadi tulang punggung logistik di Indonesia timur.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi penyeberangan kapal ferry.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Ilustrasi penyeberangan kapal ferry.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terus memperkuat kontribusinya dalam membangun konektivitas nasional melalui pengembangan layanan penyeberangan jarak jauh atau Long Distance Ferry (LDF) yang dioperasikan oleh anak usahanya, PT Jembatan Nusantara (JN). Salah satu rute strategis yang terus dioptimalkan adalah lintasan Balikpapan (Kalimantan Timur) – Parepare (Sulawesi Selatan) yang menjadi tulang punggung mobilitas logistik dan penumpang antarpulau di kawasan Indonesia tengah dan timur.

Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyampaikan bahwa kehadiran layanan LDF JN bukan hanya menopang kinerja operasional perusahaan, namun juga berdampak langsung pada kelancaran distribusi logistik, penguatan rantai pasok bahan pokok, serta peningkatan aktivitas ekonomi di wilayah yang dilayani.

Baca Juga

“Layanan ini bukan semata soal penyeberangan, tetapi soal menyatukan Indonesia. Dengan moda kapal yang mampu mengangkut kendaraan logistik sekaligus penumpang, efisiensi distribusi menjadi lebih tinggi. Ini mempercepat mobilitas barang dan orang, serta mendukung pemerataan ekonomi di wilayah yang terhubung,” ujar Shelvy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (20/7/2025).

Sepanjang 2024, JN mencatat kinerja positif di lintasan Balikpapan – Parepare dengan melayani 38.883 penumpang dan 10.124 unit kendaraan. Rinciannya meliputi 1.431 unit kendaraan golongan II, 4.078 kendaraan pribadi, dan 4.615 unit truk logistik.

Tren positif ini berlanjut pada semester I 2025, dengan total 29.235 penumpang dan 7.569 unit kendaraan yang telah dilayani. Komposisinya terdiri atas 1.338 kendaraan golongan II, 3.508 kendaraan golongan IV, dan 2.698 truk logistik.

"Dari tren ini tercermin bahwa permintaan terhadap layanan LDF terus meningkat, seiring pentingnya konektivitas maritim bagi sektor logistik dan perdagangan nasional," lanjut Shelvy.

Lintasan Balikpapan – Parepare memiliki jarak tempuh sekitar 250 mil laut dengan waktu pelayaran sekitar 22 jam dalam kondisi cuaca baik. Pada Juli 2025, jadwal keberangkatan dari Balikpapan dilakukan setiap Kamis dan Ahad pukul 22.00 WITA menggunakan KMP Swarna Bahtera, serta setiap Selasa dan Sabtu pukul 22.00 WITA menggunakan KM Madani Nusantara. Sementara dari Parepare, keberangkatan dijadwalkan setiap Rabu dan Sabtu pukul 07.00 WITA oleh KMP Swarna Bahtera, serta setiap Senin dan Jumat pukul 07.00 WITA menggunakan KM Madani Nusantara.

“Jadwal ini bersifat dinamis dan menyesuaikan kondisi cuaca maupun operasional,” sambung Shelvy.

ASDP juga memperkuat cakupan layanan LDF melalui dua rute tambahan, yaitu Patimban – Pontianak dan Patimban – Banjarmasin. Keduanya dilayani oleh KMP Ferrindo V yang fokus mengangkut kendaraan logistik dari Pulau Jawa menuju Kalimantan. Kapal ini memiliki kapasitas hingga 145 unit kendaraan campuran, dengan jarak tempuh 420 mil ke Pontianak (38 jam) dan 444 mil ke Banjarmasin (40 jam).

“Layanan LDF adalah bentuk nyata transformasi peran ASDP dalam logistik maritim. Bukan sekadar penyeberangan, tapi solusi konektivitas nasional yang efisien dan strategis untuk mendukung distribusi logistik, ketahanan pasok, serta pertumbuhan ekonomi berbasis konektivitas laut,” ujar Shelvy.

Ke depan, ASDP dan anak usahanya akan terus meningkatkan kualitas layanan, memperluas jangkauan, dan memperkuat sinergi dengan berbagai pemangku kepentingan agar layanan LDF menjadi bagian integral dari sistem logistik nasional dan katalis pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement