REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih disiapkan menjadi penggerak utama dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Hal itu melalui penguatan distribusi, produksi, dan akses pangan bagi masyarakat.
“Koperasi Merah Putih nantinya menjadi perpanjangan tangan pemerintah. Ini agar stabilitas pangan dapat lebih terasa dan menjadi lokomotif ekonomi rakyat dengan semangat gotong royong,” ujar Arief di Jakarta, Senin (7/7/2025).
Ia menjelaskan bahwa program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini akan segera diluncurkan dan diharapkan memperkuat berbagai program prorakyat lainnya, khususnya dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Melalui koperasi tersebut, akses masyarakat terhadap pangan yang terjangkau diyakini akan semakin luas dan merata.
“Dalam Rakortas yang dipimpin Bapak Menko Pangan, kita mempersiapkan peluncuran Koperasi Merah Putih pada 19 Juli. Ini adalah gagasan besar Bapak Presiden dan harus berhasil,” ujar Arief.
Bapanas akan mendukung program ini melalui penyediaan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi. Program intervensi seperti bantuan pangan beras 10 kilogram (kg) dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga akan melibatkan Koperasi Merah Putih dalam penyalurannya.
“Bantuan pangan beras, misalnya, akan disalurkan juga melalui Kopdes Merah Putih,” jelasnya.
Arief menyebut bahwa program beras SPHP selama ini telah berdampak positif terhadap kestabilan harga beras di tingkat konsumen. Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, rata-rata harga beras medium di penggilingan pada akhir 2023 mencapai Rp13.071 per kg dan turun 4,77 persen menjadi Rp12.447 per kg pada akhir 2024.