REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) meluncurkan ALFI Convex 2025 sebagai forum strategis mendorong transformasi sektor logistik nasional. Konferensi dan pameran ini akan digelar pada 12–14 November 2025 di ICE BSD, Tangerang Selatan.
Ketua Umum DPP ALFI M Akbar Djohan mengatakan ALFI Convex 2025 menjadi platform kolaboratif yang mempertemukan pemangku kepentingan dari sektor logistik, rantai pasok, hingga teknologi. Acara ini diharapkan mempercepat reformasi logistik menuju sistem yang efisien, terintegrasi, dan berkelanjutan.
“Acara ini dirancang sebagai wadah kolaboratif untuk memperkuat daya saing logistik nasional serta mendorong arus investasi ke sektor-sektor strategis,” ujar Akbar saat peluncuran ALFI Convex 2025 di Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (2/7/2025).
Mengusung tema “Indonesia in Motion: Transformasi Logistik Menuju Indonesia Emas 2045”, ALFI Convex akan menghadirkan peserta dari dalam dan luar negeri, termasuk pelaku industri, investor, asosiasi, dan instansi pemerintah. Menurut Akbar, logistik adalah sektor kunci dalam menopang visi Indonesia Emas.
“Kami percaya sektor logistik merupakan jantung dari transformasi menuju Indonesia Emas 2045,” tegas Akbar.
Ia menambahkan, logistik yang efisien merupakan fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif. ALFI Convex diharapkan tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi ruang dialog dan sinergi lintas sektor.
“Harapan kami, ALFI Convex 2025 bukan hanya sekadar pameran, tetapi menjadi ruang kolaborasi untuk membangun kesepahaman strategis lintas sektor, mulai dari maritim, pelabuhan, hingga teknologi dan pengembangan SDM di sektor logistik di Indonesia,” ujarnya.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang hadir dalam peluncuran memberikan dukungan terhadap agenda transformasi logistik nasional. Ia menekankan pentingnya deregulasi dan reformasi struktural untuk memperkuat daya saing sektor ini.
“Kita perlu mendorong deregulasi di sektor logistik, karena transformasi logistik merupakan salah satu program prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto. Apalagi, peringkat logistik kita saat ini masih berada di posisi menengah, 61 dari 139 negara,” kata Airlangga.
Airlangga menyebut sektor logistik telah menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam empat tahun terakhir. Kontribusinya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) barang juga meningkat.
“Kita bisa melihat sektor logistik mengalami pertumbuhan sekitar 20 persen, dengan kontribusi terhadap PDB barang yang meningkat dari 4,6 persen pada 2020 dan menjadi 6,6 persen pada 2024,” katanya.