REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subaru tidak mengikut tren meluncurkan mobil listrik atau tujuh penumpang yang diminati di pasar Indonesia. Kepala Eksekutif Subaru Indonesia Arie Christopher menyatakan, produk Subaru punya segmen pasar khusus, konsumen yang menginginkan performa kendaraan dan pengalaman berkendara.
"Konsumen Subaru itu membeli Subaru, mereka memang ingin dapat pengalaman berkendara. Di segmen itu, mereka tidak memerlukan 7-seater, sama seperti mereka tidak menjadikan EV sebagai prioritas utama mereka," kata dia dalam jumpa media terbatas di Jakarta, Selasa (24/5/2025).
Selain itu, Arie mengatakan bahwa konsumen di Indonesia umumnya tidak membeli mobil Subaru sebagai kendaraan pertama.
"Yang pasti bukan mobil pertama dan bukan mobil kedua. Dari survei kita, mayoritas mobil ketiga, keempat, kelima," katanya.
"Tapi, kenapa mereka memilih Subaru? Karena mereka ingin mendapatkan pengalaman yang mereka tidak dapatkan di mobil yang lain," kata dia menambahkan.
Walaupun tidak berencana meluncurkan mobil listrik maupun mobil berkapasitas tujuh penumpang, Subaru menjajaki peluang untuk menghadirkan mobil hibrida di pasar Indonesia.
"Hybrid kita ada rencana, ditunggu saja, masih dalam studi," kata Arie.
Meski belum memasarkan produk kendaraan hibrida di Indonesia, Subaru sudah punya beberapa produk kendaraan dengan teknologi hibrida di negara asalnya, Jepang.
Produk kendaraan hibrida dari jenama otomotif yang menyasar segmen pasar menengah ke atas itu antara lain Subaru Crosstrek Hybrid, Rex Hybrid, dan Forester Hybrid.