REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan publik, khususnya di sektor perlindungan varietas tanaman dan perizinan pertanian. Hal itu disampaikan Sekjen Kementan, Ali Jamil, dalam kegiatan Evaluasi dan Peningkatan Pelayanan Publik yang digelar Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) di Bandung, Jumat (20/6/2025).
Ali menyampaikan capaian yang telah diraih PVTPP selama ini patut diapresiasi. Meskipun perlu ditingkatkan lebih jauh lagi sehingga target-target pelayanan dapat diperluas sejalan dengan dinamika kebutuhan petani dan tantangan pertanian ke depan.
Sekjen juga menegaskan pentingnya pengembangan varietas tanaman yang mampu menjawab tantangan perubahan iklim. Ia menyebut saat ini Kementerian Pertanian tengah fokus mengembangkan pertanian di lahan rawa dan cetak sawah yang membutuhkan varietas khusus. Selain itu, pengembangan varietas padi gogo juga menjadi bagian penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan petani nasional.
“Varietas itu sangat penting untuk menunjang kebutuhan petani kita. Misalnya, saat ini kita sedang fokus pada program rawa dan cetak sawah yang pasti ke depan memerlukan varietas unggul,” ujar Ali.
Namun disisi lain, Ali menyoroti perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertanian, baik secara formal maupun informal. Pendidikan dinilai menjadi fondasi dalam membentuk kecerdasan, kematangan emosi, serta kemampuan kerja yang mumpuni.
Dia mendorong agar semua jenjang karier bisa difasilitas secara terbuka dengan fasilitas program beasiswa. Langkah ini penting untuk mendukung peningkatan kualitas SDM.
Dalam hal layanan publik, Ali berharap pelayanan perizinan pertanian dapat berjalan dengan optimal, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Ia menargetkan agar nilai kepuasan masyarakat terhadap layanan PVTPP dapat terus meningkat, bahkan melampaui target. “Untuk menjaga prestasi yang diraih, kita perlu konsisten. Kadang menjaga lebih sulit daripada mencapainya," ujarnya.
"Maka SOP, aturan, dan komitmen terhadap mutu layanan harus terus dipegang. Kementan harus bekerja holistik dari pusat sampai ke unit kerja daerah. Nilai IKM internal maupun eksternal adalah bagian penting dari kontribusi kita terhadap kinerja kementerian secara keseluruhan,” katanya menambahkan.
Kepala Pusat PVTPP, Leli Nuryati, menjelaskan hasil survei terbaru menunjukkan nilai IKM PVTPP telah melebihi target yang ditetapkan. Ia mengungkapkan rasa optimistis bahwa capaian ini akan terus meningkat, terlebih dengan dukungan kekuatan organisasi yang juga tengah menjalankan tugas sebagai Penanggung Jawab Program Swasembada Pangan di Kabupaten Sukabumi.
“Insyaallah akan kami tingkatkan terus, karena layanan publik adalah komitmen utama kami,” ujarnya.
Mengenai hal ini, Leli berharap ada banyak masukan dari para narasumber kegiatan ini sehingga dapat memperkaya strategi peningkatan layanan ke depan. Dalam konteks mendukung swasembada pangan, Leli menyoroti pentingnya sinergi antarlembaga. Ia menambahkan, capaian luas tambah tanam (LTT) di Sukabumi bahkan sudah melampaui target nasional.
Dukungan terhadap kinerja PVTPP juga datang dari daerah. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah, menyampaikan apresiasi atas fasilitasi PVTPP dalam mendampingi pengembangan varietas lokal. Ia menyebut Kabupaten Bandung telah memiliki piagam dan sertifikat resmi dari PVTPP untuk varietas unggul lokal yang mereka kembangkan.
“Kami sangat bangga karena varietas ini melalui perjuangan panjang, mulai dari uji mutu, uji kelayakan, dan seluruh proses yang ditetapkan,” ungkapnya.
Sejauh ini, kata Nining, Pemkab Kabupaten Bandung telah melakukan berbagai upaya dalam melindungi para petani yang memiliki lahan dengan cover asuransi. “Masing-masing petani kami beri uang Rp500 ribu yang disalurkan ke kelompok tani setempat,” katanya.