REPUBLIKA.CO.ID, JATISARI - Dirjen Tanaman Pangan bersama Kepala Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Jatisari melaksanakan launching Aplikasi SIFORTUNA, Kamis (12/6/2025). Aplikasi SIFORTUNA atau Sistem Informasi Forecasting OPT Nasional ini memiliki motto 'Cepat, Tepat, Akurat'.
Aplikasi SIFORTUNA berfungsi sebagai sistem peringatan dini terhadap serangan hama atau organisme pengganggu tumbuhan (OPT). SIFORTUNA menjadi salah satu solusi dalam mengatasi masalah serangan OPT dan solusi atas keterbatasan jumlah petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Petugas POPT dapat menggunakan SIFORTUNA sebagai alat bantu monitoring OPT seiring dengan meningkatnya luas pertanaman.
SIFORTUNA memiliki sejumlah keunggulan. SIFORTUNA bisa menyediakan informasi prakiraan luas serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), memantau perkembangan serangan OPT secara real-time.
SIFORTUNA bahkan bisa menghitung estimasi kerugian hasil akibat serangan tersebut. SIFORTUNA bersifat open access dan dapat diakses dengan mudah melalui perangkat mobile, sehingga memudahkan pengguna dalam pengambilan keputusan berbasis data.

“Aplikasi ini gratis, tidak perlu bayar, untuk bisa menggunakan dan mendapatkan informasinya, gratis," kata Kepala BBPOPT Yuris Tiyanto.
Menurut Yuris, peluncuran SIFORTUNA ini sejalan dengan program Asta Cita, yaitu mendukung pemantapan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru. Swasembada pangan akan terganggu apabila terjadi serangan OPT di lapangan, apalagi sampai terjadi ledakan OPT.
Dirjen Tanaman Pangan Yudi Sastro mengatakan demi mencapai swasembada pangan, maka luas lahan yang ditanam dan intensitas tanam harus di tingkatkan. “Tetapi kesehatan tanah dan pengendalian OPT harus diperhatikan, salah satunya adalah SIFORTUNA. Maka, ini harus diterapkan," kata Yudi.
Dengan hadirnya aplikasi SIFORTUNA, pengelolaan OPT dapat dilakukan secara lebih komprehensif dan terintegrasi. Aplikasi ini mendukung seluruh tahapan pengelolaan, mulai dari perencanaan anggaran, pemantauan serangan OPT, hingga pelaksanaan gerakan pengendalian di lapangan.
Melalui fitur peringatan dini yang disediakan, SIFORTUNA mendorong pendekatan pengendalian yang bersifat preventif, sejalan dengan prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT), sehingga ketergantungan pada metode kuratif seperti penggunaan pestisida kimia dapat dikurangi. Dengan demikian, selain serangan OPT dapat dikendalikan secara efektif, kelestarian lingkungan pun lebih terjaga berkat minimnya penggunaan bahan kimia berbahaya.
“Ini sangat bagus, jadi tidak berhenti di sini, setelah ini kita harus manfaatkan dengan maksimal. Sehingga ini harus di tingkatkan, diterapkan dan segera di sosialisasikan,” ucap Yudi.
Sebagai bagian dari rangkaian acara, turut dilaksanakan kegiatan Gerakan Tanam Padi BBPOPT seluas 7 hektare, menggunakan varietas Inpari 32.