REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Upaya ekspansi bisnis Louis Dreyfus Company (LDC) di Indonesia terus berlanjut dengan diresmikannya dua fasilitas baru di Lampung, yakni pabrik pemurnian gliserin dan lini pengemasan minyak nabati. Langkah ini sekaligus mempertegas komitmen LDC terhadap pertumbuhan industri hilir dan penguatan rantai pasok nasional maupun global.
Pabrik gliserin tersebut dirancang dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 55.000 metrik ton. Fasilitas ini diproyeksikan menjadi penopang penting dalam memenuhi permintaan global terhadap gliserin murni berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar United States Pharmacopeia (USP). Industri farmasi, perawatan pribadi, dan kosmetik menjadi segmen utama yang menyerap gliserin global, yang pertumbuhannya diperkirakan mencapai 2,5 persen CAGR hingga 2040.
“Peresmian pabrik ini merupakan langkah penting dalam pengembangan bisnis Food & Feed Solutions kami,” ujar James Zhou, Global Head of Food & Feed Solutions sekaligus Chief Commercial Officer LDC Group. Ia menambahkan bahwa fasilitas tersebut memperkuat sinergi operasional LDC yang sudah ada, baik di Lampung maupun secara global di Amerika dan Eropa.
Selain pabrik gliserin, LDC juga meresmikan lini pengemasan minyak nabati dengan kapasitas produksi sekitar 64.800 metrik ton per tahun. Kehadiran lini ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing LDC dalam pasar ekspor minyak nabati kemasan dan memperluas penetrasi pasar domestik. Inisiatif ini juga selaras dengan agenda nasional untuk mendorong hilirisasi industri kelapa sawit.
Kedua fasilitas tersebut dibangun dekat dengan pelabuhan ekspor utama, sehingga memperkuat posisi LDC dalam rantai pasok regional dan global. Investasi ini sejalan dengan strategi perusahaan untuk meningkatkan diversifikasi bisnis melalui integrasi ke sektor hilir.
“Kami bangga dapat memperluas kehadiran kami di Indonesia melalui investasi signifikan ini di Lampung, sebagai wujud komitmen kami untuk terus tumbuh bersama Indonesia,” kata Rajat Dutt, LDC Country Head Indonesia. Menurutnya, Indonesia merupakan produsen gliserin terbesar di dunia sekaligus pasar strategis bagi LDC.
Rajat menambahkan bahwa kedua fasilitas baru ini diperkirakan akan menciptakan sekitar 200 lapangan kerja baru pada akhir tahun 2025. Selain mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, kehadiran fasilitas ini juga diharapkan dapat meningkatkan keterampilan profesional masyarakat Lampung.