Rabu 28 May 2025 08:50 WIB

Punya Potensi Wisata Bahari, Pulau Pramuka Didorong Jadi Digital Island

Pulau Pramuka berpeluang menjadi proyek percontohan digitalisasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Satria K Yudha
OJK dan Bank DKI berkolaborasi mendorong penerapan transaksi nontunai di Pulau Pramuka.
Foto: Bank DKI
OJK dan Bank DKI berkolaborasi mendorong penerapan transaksi nontunai di Pulau Pramuka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bank DKI mendorong transformasi Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, menjadi digital island melalui penerapan sistem transaksi nontunai. Langkah ini dinilai penting untuk mendukung potensi wisata bahari di kawasan tersebut.

Kepala OJK Jabodebek, Edwin Nurhadi, menyebut perlu kolaborasi lintas sektor untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di daerah kepulauan. Hal itu dinilai akan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat lokal.

“OJK Jabodebek bersama instansi vertikal dan lembaga jasa keuangan lainnya berkomitmen menciptakan pemerataan akses serta literasi keuangan, khususnya di wilayah Kepulauan Seribu,” ujar Edwin dalam keterangannya, Selasa (27/5/2025).

Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai Pulau Pramuka berpeluang menjadi proyek percontohan digitalisasi bagi pulau-pulau lainnya.

“Wilayah Kepulauan Seribu punya potensi besar menjadi destinasi wisata bahari kelas dunia. Dukungan dari industri keuangan sangat dibutuhkan,” kata Fadjar.

Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menjelaskan bahwa pihaknya telah memperluas layanan digital di Pulau Pramuka melalui pengembangan agen JakOne Abank dan penyediaan mesin EDC. Selain itu, sistem pembayaran berbasis QRIS kini tersedia sebagai sarana transaksi harian.

“Hingga April 2025, sebanyak 92 merchant di Pulau Pramuka telah dibekali mesin EDC, dengan nilai transaksi mencapai Rp 6,55 miliar, naik 44,48 persen secara tahunan,” kata Agus.

Bank DKI juga telah membangun infrastruktur layanan keuangan di Kepulauan Seribu, termasuk satu Kantor Cabang Pembantu di Pulau Pramuka, 12 mesin ATM, serta satu mesin CRM yang tersebar di delapan pulau, termasuk Pulau Tidung, Pulau Harapan, dan Pulau Sabira.

Program Laku Pandai yang dijalankan lewat 34 agen JakOne Abank mencatat transaksi sebesar Rp 4,92 miliar per April 2025. Di waktu yang sama, tercatat ada 342 merchant QRIS aktif di Kepulauan Seribu, dengan nilai transaksi mencapai Rp 472,52 juta atau melonjak 155,21 persen secara tahunan.

“Pertumbuhan positif transaksi digital merupakan hasil sinergi antara regulator, Pemprov DKI Jakarta, dan Bank DKI dalam memperluas literasi keuangan,” ujar Agus.

Bank DKI juga aktif menyalurkan pembiayaan kepada pelaku UMKM. Hingga April 2025, tercatat 51 pedagang di Kepulauan Seribu menerima pembiayaan senilai Rp 5,39 miliar.

Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menegaskan komitmen institusinya untuk terus memperluas akses keuangan sebagai bagian dari strategi mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement