Sabtu 17 May 2025 20:02 WIB

Percepat Swasembada Pangan di Sukabumi, Kementan Perkuat Sinergi Daerah dan Pusat

Swasembada pangan bukan hanya target, tapi bagian dari kedaulatan bangsa.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah terus menjalankan program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) memperkuat komitmennya mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Salah satu langkah konkret diwujudkan melalui audiensi strategis bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Sukabumi.

Audiensi ini diinisiasi Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Kapus PVTPP) Leli Nuryati, dan dipimpin langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam beberapa kesempatan menyampaikan pentingnya percepatan realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Terlebih di tengah tantangan iklim dan krisis pangan global yang kian nyata.

Baca Juga

Mentan menegaskan swasembada pangan bukan hanya target, tapi bagian dari kedaulatan bangsa. Semua pihak dimintana turun ke lapangan, bekerja cepat dan tepat. "Kita harus memanfaatkan seluruh potensi dan mempercepat tanam agar produktivitas meningkat. Kementan akan terus hadir mendampingi daerah,” kata Mentan.

Khusus untuk Kabupaten Sukabumi, Mentan telah menunjuk Pusat PVTPP sebagai penanggung jawab pengawalan LTT. Untuk akselerasi program itu, seluruh sumber daya akan dikerahkan agar optimalisasi pertanaman padi dapat tercapai, meskipun kondisi geografis dan infrastruktur relatif menantang.

Mentan juga telah menyampaikan surat yang ditujukan kepada seluruh Bupati, Dandim, dan Kapolres kabupaten/kota di Indonesia perihal optimalisasi pertanaman padi. Dalam surat tersebut, ditegaskan bahwa mulai Mei dan seterusnya, seluruh elemen didorong mengawal LTT padi secara intensif, termasuk memaksimalkan pompanisasi dan mendukung peningkatan Indeks Pertanaman (IP).

Dalam audiensi itu, Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Kapus PVTPP), Leli Nuryati, menyampaikan bahwa sebagai Penanggung Jawab Swasembada Pangan di Kabupaten Sukabumi, ia fokus mengawal program pertanaman di wilayah Selatan sejak 2024. “Capaian PAT tahun lalu melampaui target, meskipun medan wilayah selatan tergolong berat,” ungkapnya.

Sejak Maret 2025, tim dari PVTPP aktif melakukan pendampingan langsung dan monitoring harian terhadap capaian LTT. Namun, kondisi iklim dan infrastruktur menjadi tantangan serius. “Target Kabupaten Sukabumi Bulan Mei harus terus dikejar, walaupun kondisi saat ini banyak saluran irigasi rusak pasca-bencana, namun harus dicarikan solusinya,” kata Leli.

Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menyampaikan bencana alam terjadi secara berulang di wilayahnya sejak Desember 2024 hingga Mei 2025. Dari total 47 kecamatan, 39 mengalami dampak signifikan. Kerusakan infrastruktur dan lahan pertanian menjadi kendala utama realisasi tanam.

Sekitar puluhan hektare sawah hilang akibat longsor, saluran irigasi tertimbun sedimentasi, dan kondisi hulu yang gundul. "Upaya sudah dilakukan termasuk dukungan alat berat dari PLTU dan perusahaan tambang, namun masih ada keterbatasan biaya bahan bakar dan operasional operator,” kata Ade.

Ia menambahkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor PU dipangkas sehingga mempersempit ruang fiskal untuk rehabilitasi infrastruktur pertanian.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement