Rabu 30 Apr 2025 18:49 WIB

Gegara Tarif Tinggi Trump, Menkeu Srimul: Harga Boneka Barbie dan Hot Wheels akan Melonjak

Tarif Trump menjadi sorotan dunia.

Menkeu Sri Mulyani.
Foto: YouTube PerekonomianRI
Menkeu Sri Mulyani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan kebijakan tarif resiprokal Amerika (AS) dapat berdampak langsung terhadap harga berbagai produk mainan, termasuk Barbie dan Hot Wheels yang selama ini impor dari Indonesia.

Ia menuturkan boneka Barbie merupakan salah satu produk ekspor unggulan Indonesia ke AS. Hal ini menjadi salah satu topik pembahasan saat dirinya berdiskusi dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent dalam lawatannya ke Washington, D.C.

Baca Juga

“Barbie, boneka itu majority bikinan dari kita. Jadi waktu pertemuan dengan US Treasury, muncul percakapan mengenai Barbie karena Amerika impor Barbie paling besar dan produsen terbesar memang dari Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Rabu.

Menurut Sri Mulyani, mainan lainnya yang juga berpotensi terdampak adalah Hot Wheels, salah satu jenama miniatur mobil.

Ia menilai, pemberlakuan tarif yang tinggi dari AS berpotensi menaikkan harga-harga mainan tersebut di pasar global, termasuk di AS sendiri, yang merupakan konsumen utama produk-produk tersebut.

“(Mainan) ini penting karena nanti mereka akan (merayakan) Christmas, Black Friday dan setiap nenek-nenek akan membeli hadiah untuk cucunya, ditaruh di pohon natalnya . Nah dengan adanya retaliasi (tarif) ini akan sangat memengaruhi harga-harga mainan,” tuturnya.

Sebagai informasi, pabrik boneka Barbie terbesar di dunia saat ini berada di Cikarang, Jawa Barat, di bawah naungan PT Mattel Indonesia (PTMI).

Pabrik tersebut mencetak lebih dari 85 juta boneka dan aksesoris Barbie pada 2021. Selain itu, PTMI juga memproduksi Hot Wheels, meskipun produksi utamanya berada di Malaysia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement