REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Pemerintah Arab Saudi resmi menyetujui pemberian izin bagi Bank Syariah Indonesia (BSI) untuk membuka cabang di Kerajaan. Keputusan ini diumumkan dalam sidang Kabinet yang dipimpin oleh Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri, Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud, di Jeddah, Selasa (22/4/2025).
Persetujuan ini juga menandai penguatan kerja sama ekonomi dan keuangan syariah antara Indonesia dan Arab Saudi, dua negara berpenduduk mayoritas Muslim yang memiliki pengaruh besar di dunia Islam.
Langkah Arab Saudi ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor jasa keuangan syariah dan mendorong daya saing berbagai bidang.
“Kabinet menilai peringkat internasional Arab Saudi yang tinggi menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar mendukung semua sektor, sehingga sektor-sektor itu bisa makin bersaing dan jadi yang terdepan di dunia," kata Menteri Media Salman Al-Dossary dalam pernyataan resmi kepada Kantor Berita Saudi (SPA) dikutip pada Jumat (25/4/2024).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebut ekspansi BSI di Arab Saudi akan memberikan kemudahan bagi jamaah umrah dan haji dalam mengakses layanan keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah.
“Ke depan kita dorong BSI untuk terus memberi solusi bagi jamaah umrah dan haji,” ujar Erick akhir tahun lalu.
Erick menambahkan, BSI sebelumnya telah membuka cabang di Dubai, Uni Emirat Arab, sebagai langkah awal memperluas jaringan layanan internasional. Dubai dipilih sebagai lokasi strategis dalam melayani komunitas internasional dan diaspora Indonesia.
“Sehingga nanti masalah isu-isu data untuk umrah, haji dan lain-lain, ini bisa disinergikan melalui accessibility daripada BSI ke depan,” ujar Erick.