Selasa 15 Apr 2025 18:10 WIB

Jepang akan Negosiasi Tarif dengan AS Pekan Ini

Pemerintah AS telah mengenakan tarif sebesar 24 persen pada barang impor dari Jepang.

Para pejabat Jepang dan Amerika Serikat sedang bersiap untuk melakukan negosiasi pekan ini tentang kebijakan tarif. (ilustrasi)
Foto: techgenie.com
Para pejabat Jepang dan Amerika Serikat sedang bersiap untuk melakukan negosiasi pekan ini tentang kebijakan tarif. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Para pejabat Jepang dan Amerika Serikat sedang bersiap untuk melakukan negosiasi pekan ini tentang kebijakan tarif yang diberlakukan Presiden Donald Trump, menurut laporan media. Menteri Revitalisasi Ekonomi Jepang Akazawa Ryosei akan mengunjungi AS mulai Rabu (16/4/2025) untuk memulai perundingan, NHK melaporkan pada Selasa (15/4/2025).

Dalam wawancara dengan Bloomberg TV, Menteri Keuangan AS Scott Bessent membenarkan Washington dan Tokyo akan berunding pada Rabu. AS juga akan bernegosiasi dengan Korea Selatan pekan depan. Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba pada Senin mengatakan pemerintahnya tidak akan berkompromi hanya untuk mempercepat pembicaraan tarif dengan AS.

Baca Juga

Pemerintah AS telah mengenakan tarif sebesar 24 persen pada barang impor dari Jepang, yang berdampak signifikan pada penjualan mobil, baja, dan aluminium. Negosiasi sedang diusahakan oleh Jepang setelah Presiden Trump menangguhkan pemberlakuan tarif selama 90 hari terhadap semua negara terdampak, kecuali China.

Dilansir laman Anadolu Agency, Tokyo telah berkali-kali mendesak Washington untuk mengecualikan Jepang dari kebijakan tarif tersebut. Namun, Trump telah memberlakukan tarif dasar sebesar 10 persen untuk semua negara. Impor dari China dikenai tarif sebesar 145 persen.

Pada Rabu (9/4/2025) sore waktu AS, Trump telah mengumumkan penundaan selama 90 hari atas tarif resiprokal ke berbagai negara mitra dagang, namun tetap menaikkan bea masuk kepada China sebesar 125 persen.

Negara yang rencananya akan dikenakan tarif resiprokal lebih tinggi hanya dikenakan tarif dasar sebesar 10 persen, yang mana untuk baja, aluminium, dan mobil akan sama. Trump mengatakan sudah ada lebih dari 75 negara yang siap bernegosiasi dengan AS, di sisi lain, pihaknya akan tetap meninjau kemungkinan menaikkan tarif di sektor farmasi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement