REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sompo Insurance Indonesia menanggapi kebijakan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah mengeluarkan kebijakan susulan menangguhkan tarif resiprokal selama 90 hari untuk sejumlah negara, termasuk Indonesia. Sompo menyampaikan optimismenya kondisi industri asuransi di Indonesia akan tetap resilien, di tengah berbagai tantangan, seperti gonjang ganjing tarif AS.
“Sompo Insurance tetap optimistis terhadap potensi pertumbuhan industri asuransi Indonesia,” kata Presiden Direktur Sompo Insurance Eric Nemitz dalam keterangannya, dikutip Selasa (15/4/2025).
Eric menyampaikan, akan terus meningkatkan geliat industri asuransi di Indonesia, di tengah ragam tantangan global yang terus bergulir. Ia menekankan untuk lebih fokus pada menyajikan layanan asuransi yang berkualitas kepada masyarakat.
“Di luar dari tantangan perekonomian global, yang paling penting adalah bagaimana kami memberikan layanan yang baik dan berkualitas kepada para nasabah dan mitra bisnis serta menjaga kepercayaan mereka,”ujar dia.
Menurut pengakuannya, mengawali tahun 2025 perusahaan mencatatkan kinerja bisnis yang solid di kuartal pertama, meskipun terdapat tantangan dengan beberapa libur nasional dalam satu kuartal sekaligus. Kinerja keuangan Sompo Insurance terutama didorong oleh tiga lini bisnis utamanya, yakni asuransi properti, kendaraan bermotor, dan asuransi kesehatan.
Lebih lanjut, Eric menyampaikan adanya tantangan yang esensial di industri asuransi di Indonesia. Yakni di antaranya masih rendahnya tingkat penetrasi.
Namun, hal itu dinilai justru memotivasi Sompo sebagai penyedia layanan asuransi untuk menjadi lebih inovatif dalam memberikan solusi, agar dapat memenuhi kebutuhan para nasabah yang terus berkembang. “Kami berada pada bisnis dimana menjaga kepercayaan, memahami, dan memenuhi kebutuhan mereka merupakan hal yang sangat penting,” tegasnya.