Jumat 11 Apr 2025 11:21 WIB

Negara ASEAN tak Terapkan Tarif Balasan, Siap Dialog dengan AS

China mengajak ASEAN mengambil sikap bersama dalam melawan tarif AS.

Presiden Donald Trump berbicara dalam acara pengumuman tarif baru di Rose Garden Gedung Putih, Rabu, 2 April 2025, di Washington. (
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Donald Trump berbicara dalam acara pengumuman tarif baru di Rose Garden Gedung Putih, Rabu, 2 April 2025, di Washington. (

REPUBLIKA.CO.ID, MALAYSIA -- Negara-negara Asia Tenggara pada Kamis (10/4/2025), mengatakan tidak akan mengenakan tarif balasan terhadap Amerika Serikat. Sebaliknya mereka menyatakan akan melakukan pembicaraan dengan pemerintahan Donald Trump.

“Kami menyatakan niat bersama untuk terlibat dalam dialog yang jujur dan konstruktif dengan AS untuk mengatasi masalah terkait perdagangan,” demikian bunyi pernyataan bersama oleh para menteri ekonomi dari Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) saat bertemu di Malaysia, yang saat ini menjadi ketua blok beranggotakan 10 negara tersebut.

Baca Juga

Pernyataan tersebut menekankan bahwa “komunikasi dan kolaborasi yang terbuka akan sangat penting untuk memastikan hubungan yang seimbang dan berkelanjutan”. “Dengan semangat itu, ASEAN berkomitmen untuk tidak mengenakan tindakan balasan apa pun sebagai tanggapan terhadap tarif AS,” kata blok tersebut.

Keputusan ASEAN muncul di tengah desakan China untuk mengambil sikap bersama dengan blok tersebut dalam melawan tarif AS. Sebelumnya pada Kamis, Menteri Perdagangan China Wang Wentao mengadakan pertemuan virtual dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri Malaysia Tengku Zafrul Abdul Aziz.

Menurut media pemerintah China, kedua pejabat tersebut mengadakan "pertukaran informasi yang mendalam dan jujur" untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan perdagangan China-Malaysia dan China-ASEAN, dan untuk "bersama-sama menanggapi" tarif yang diberlakukan oleh AS.

Dilansir laman Anadolu Agency, Wang mengatakan China siap untuk "memperkuat komunikasi dan koordinasi" dengan mitra dagang, termasuk ASEAN, untuk menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi berdasarkan rasa saling menghormati, dalam upaya bersama untuk menjaga sistem perdagangan multilateral. Seperti diketahui, China adalah mitra dagang terbesar ASEAN.

Trump mengumumkan penangguhan selama 90 hari kepada semua negara kecuali China dari tenggat waktu pada Rabu di mana mereka diperkirakan akan dikenakan tarif di atas batas dasar 10 persen. Presiden AS itu mengatakan akan menaikkan tarif terhadap China menjadi 125 persen, setelah Beijing mengenakan tarif tambahan sebesar 84 persen pada semua impor dari AS.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement