Sabtu 29 Mar 2025 11:48 WIB

Perampingan Komisaris Bank Himbara, Arief Rosyid: Prabowo Konkret Wujudkan Profesionalisme

RUPST ini juga memangkas jumlah komisaris di bank-bank BUMN.

Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan.
Foto: Republika/Febryan A
Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam pekan ini, beberapa bank BUMN telah melaksanakan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST), termasuk BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN. Selain perubahan jajaran komisaris dan direksi, RUPST ini juga memangkas jumlah komisaris di bank-bank BUMN sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Langkah Bapak Presiden untuk memperingkas jajaran komisaris saya rasa perlu diacungi jempol, utamanya dengan mengedepankan semangat efisiensi dan optimalisasi. Alhamdulillah kita menjadi saksi perjalanan bank-bank Himbara naik kelas untuk semakin gesit dan insya Allah semakin melejit, bukan hanya di skala nasional tetapi juga mendunia,” ujar Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan melalui keterangan tertulis, Jumat (28/3/2025).

Baca Juga

“Arahan Bapak Presiden untuk mengisi jajaran direksi dan manajemen bank negara dengan kalangan profesional juga merupakan wujud komitmen era pemerintahan beliau yang mengedepankan meritokrasi dan kompetensi, terutama untuk memegang posisi-posisi krusial seperti ini,” lanjut Arief.

Lebih lanjut, Arief juga menyoroti respons pasar setelah pengumuman perombakan ini. “Alhamdulillah kita lihat respons pasar yang cukup positif di mana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada penutupan Rabu Sore setelah hasil RUPST (bank-bank BUMN). Hal ini merefleksikan kepercayaan pasar terhadap langkah pemerintah, yang dalam hal ini diwakili Kementerian BUMN, terkait penyegaran struktur keempat bank besar negara tersebut,” jelas Arief yang sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen BSI.

Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kerja keras dan kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir beserta segenap jajaran yang sejak periode pemerintahan sebelumnya terus berikhtiar dan tidak pernah takut untuk melakukan transformasi di tubuh BUMN.

"Alhamdulillah semakin hari semakin kita lihat buahnya. BUMN untuk Indonesia real, bukan sekedar slogan atau tagline belaka,” tutur pria asal Gowa, Sulawesi Selatan ini.

“Di tengah upaya berbagai pihak untuk memecah belah bangsa dengan narasi-narasi provokatif, kami optimistis bahwa langkah yang diambil pemerintah terkait penyegaran struktur ini, menjadi awal yang baik untuk pertumbuhan bank-bank negara selanjutnya. Kita kawal dan kita doakan bersama, agar setiap sepak terjang (bank-bank ini) dapat bermuara pada kemaslahatan umat dan bangsa,” tutup Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement