REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Holding BUMN Danareksa terus memperkuat sinergi ekosistem industrinya melalui program Two Countries Twin Park (TCTP) yang bekerja sama dengan China State Construction Engineering Corporation (CSCEC).
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi menegaskan program ini tidak hanya terbatas pada PT Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau KEK Industropolis Batang, tetapi juga mencakup PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW) di Semarang.
"Danareksa itu holding yang actively managing portofolionya. Terkait dengan hal tersebut, dalam penandatanganan program TCTP itu bukan hanya KITB, tapi ada juga yang namanya KIW. Jadi ada dua kawasan industri kita, yang satu di Batang, yang satu di Semarang yang ikut program tersebut," ujar Yadi saat konferensi pers peresmian KEK Industropolis Batang di kawasan industri terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dengan keterlibatan dua kawasan industri tersebut, Yadi berharap tercipta sinergi yang kuat di dalam ekosistemnya. Yadi menilai hal ini sejalan dengan aspek kelengkapan portofolio Danareksa yang mencakup sektor konstruksi, kawasan industri, manufaktur beton, hingga perusahaan pembiayaan.
"Kita ingin program tersebut menciptakan sinergi di dalam ekosistemnya Danareksa. Holding Danareksa ini punya ekosistem yang lengkap dari mulai konstruksi, kawasan industri, manufakturing beton, hingga perusahaan pembiayaan," sambung Yadi.
Yadi memastikan Danareksa terus melakukan investasi strategis untuk mempercepat pengembangan kawasan industri, termasuk dalam hal pengembangan energi hijau dan infrastruktur berstandar internasional. Yadi meyakini investasi dan optimalisasi aset strategis bisa menciptakan akselerasi pengembangan yang ada di kawasan industri.
"Contohnya kalau nanti di Batang, kita mendorong mereka bisa mendapatkan lisensi untuk bisa mengembangkan energi terbarukan," ucap Yadi.
Yadi mencontohkan salah satu pembangkit listrik di KITB berbasis solar panel. Yadi mengatakan Danareksa membuka peluang investasi lebih lanjut untuk mempercepat transisi energi bersih di kawasan tersebut.
"Tidak menutup kemungkinan, kita juga akan berinvestasi untuk mempercepat hal tersebut. Seperti contoh, di KITB salah satu pembangkitnya itu berbasis solar panel. Itu bisa kita lakukan untuk melakukan percepatan dan kita lakukan investasi di situ," kata Yadi.