Senin 17 Mar 2025 17:53 WIB

Pidato Trump Bikin Potensi Perang Dagang Meningkat, Rupiah Melemah

China dan Uni Eropa telah mempersiapkan balasan terhadap AS.

Petugas menyiapkan uang rupiah baru di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas menyiapkan uang rupiah baru di layanan kas keliling Bank Indonesia (BI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menilai, pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi ancaman tarif timbal balik dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap sejumlah negara.

“Trump pada Ahad (16/3/2025) malam mengulangi ancamannya tentang tarif timbal balik dan sektoral yang akan dikenakan pada tanggal 2 April, sebuah langkah yang secara luas diperkirakan akan meningkatkan perang dagang global yang sedang terjadi,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Baca Juga

Kendati begitu, pasar tak yakin seberapa besar Trump akan berkomitmen terhadap rencana penerapan tarif tersebut, mengingat ia telah mengubah langkah-langkah terhadap Kanada dan Meksiko pada awal bulan ini.

Untuk menghadapi berbagai kemungkinan, China dan Uni Eropa telah mempersiapkan balasan terhadap AS dan diperkirakan bakal memberlakukan tindakan lebih ketat terhadap tarif timbal balik Trump.

“Kekhawatiran akan gangguan terkait perdagangan dan potensi lonjakan inflasi akibat tarif memicu kekhawatiran akan resesi AS,” ungkap Ibrahim.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 56 poin atau 0,34 persen menjadi Rp 16.406 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.350 per dolar AS.

Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp 16.379 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.392 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement