REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembiayaan kendaraan listrik melalui perusahaan multifinance terus meningkat seiring dengan upaya percepatan transisi energi di Indonesia. Per Desember 2024, total penyaluran pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp 16,63 triliun atau 3,31 persen dari total piutang pembiayaan.
Dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan ini. Insentif pajak, subsidi pembelian kendaraan listrik, serta pengembangan infrastruktur seperti stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) telah memperkuat daya tarik kendaraan listrik bagi masyarakat dan pelaku industri.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, LKM dan LJK Lainnya Agusman menegaskan prospek pembiayaan kendaraan listrik masih sangat menjanjikan. "Dengan melihat perkembangan tersebut serta dukungan pemerintah dalam membangun ekosistem kendaraan listrik, pembiayaan kendaraan listrik ke depan masih memiliki potensi yang besar untuk terus ditingkatkan dan dapat berkontribusi dalam mendorong percepatan terbentuknya ekosistem green financing di Indonesia," ujarnya dalam jawaban tertulis dikutip Sabtu (8/3/2025).
Ke depan, industri pembiayaan diprediksi semakin gencar menawarkan skema pembiayaan kendaraan listrik yang lebih kompetitif. Dengan tren pertumbuhan ini, kendaraan listrik berpotensi menjadi pilihan utama di pasar otomotif dalam beberapa tahun mendatang.