Ahad 02 Mar 2025 22:26 WIB

PosIND Salurkan Bansos Program Sembako dan PKH ke 4,6 Juta KPM pada 2024

realisasi penyaluran PosIND mencapai 96 persen dari target yang ditetapkan.

Warga menerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) di Kantor Pos Cabang Utama, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024). Pos mencatat menyalurkan bansos ke 4,6 juta PKH.
Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Warga menerima bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) di Kantor Pos Cabang Utama, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024). Pos mencatat menyalurkan bansos ke 4,6 juta PKH.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) atau PosIND menyatakan selama 2024 mampu menyalurkan bantuan sosial (bansos) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 4,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di tanah air. Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris mengatakan realisasi penyaluran tersebut mencapai 96 persen dari target yang ditetapkan.

"Tak dipungkiri masih menghadapi beberapa kendala dalam proses distribusi (bansos). Salah satu tantangan utama dalam penyaluran bansos adalah pemutakhiran data penerima," ujarnya melalui keterangan, Ahad (2/3/2025).

Baca Juga

Menurutnya, proses pemutakhiran data sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Sosial (Kemensos). Namun pihaknya turut berkontribusi agar penyaluran ini bisa berjalan makin efektif dengan menyediakan data tambahan berupa foto rumah dan geotagging penerima.

Data ini digunakan untuk validasi lebih lanjut oleh Kemensos, guna memastikan ketepatan sasaran penerima bantuan.

Selain itu, PosIND juga mendatangi langsung penerima yang memiliki keterbatasan fisik, seperti lansia, difabel, atau yang sedang sakit, sehingga bantuan benar-benar sampai ke tangan yang membutuhkan

Tantangan lain yang dihadapi adalah penyaluran bansos di wilayah terdepan, terpencil, dan tertinggal (3T), khususnya pada triwulan ketiga dan keempat tahun 2024.

"Kendala utama berupa akses transportasi dan kondisi cuaca, serta waktu penyaluran yang sangat terbatas, yaitu hanya dua minggu," katanya lagi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement