REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (26/2/2025) sore, ditutup menguat ditopang oleh saham-saham sektor teknologi. IHSG ditutup menguat 19,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 6.606,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,25 poin atau 0,03 persen ke posisi 747,45.
“Bursa saham regional Asia cenderung bergerak mixed (variatif), pasar cemas akan kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS) pascarilis indeks kepercayaan konsumen yang mengalami penurunan dari 105,3 menjadi 98,3,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Penurunan indeks kepercayaan konsumen AS menunjukkan adanya penurunan daya beli konsumen, yang tidak terlepas sikap konsumen dalam konsumsinya di tengah masih dibayangi ketidakpastian ekonomi global dampak kebijakan tarif dagang, inflasi dan suku bunga, sehingga mendorong konsumen cenderung menahan diri untuk membelanjakannya sehingga berdampak terhadap kondisi ekonomi yang tidak solid.
Sementara itu, pelaku pasar tampak menyambut baik apa yang dilakukan oleh kongres rakyat China, sehingga memberikan sentimen membaik untuk pelaku pasar mencari katalis baru. Pasar menyerap pembaruan dari pertemuan Kongres Rakyat Nasional yang baru-baru ini berakhir, yang mana para pembuat kebijakan menekankan upaya untuk memperkuat ekonomi swasta, meningkatkan kepercayaan bisnis, serta menstabilkan kondisi pasar.
Dari dalam negeri, pelaku pasar merespon rilis terbaru dari Morgan Stanley Capital International yang menurunkan peringkat saham Indonesia dari posisi equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Posisi itu memberikan indikasi saham-saham di Indonesia mungkin akan berkinerja lebih buruk dibandingkan dengan saham-saham di negara lain yang terdapat dalam indeks MSCI.
Dalam rilisnya, MSCI mengungkapkan bahwa penurunan ini dikarenakan prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah dan meningkatnya tekanan terhadap profitabilitas. Sehingga, penurunan ini menjadi suatu tantangan bagi pasar saham Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah, karena dapat memicu aliran keluar dana asing yang semakin deras.
Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor menguat yaitu dipimpin sektor teknologi yang naik sebesar 8,25 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor kesehatan yang masing-masing naik sebesar 0,34 persen dan 0,25 persen.
Sedangkan, delapan sektor melemah yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus sebesar 2,37 persen, diikuti oleh sektor barang baku dan sektor industri yang masing-masing turun sebesar 1,19 persen dan 0,71 persen. Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu VAST, WAPO, INAI, PART dan LION. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni XSSI, BSML, BTEX, FMII, dan ANDI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.056.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,67 miliar lembar saham senilai Rp 10,84 triliun. Sebanyak 253 saham naik 383 saham menurun, dan 319 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain Indeks Nikkei melemah 95,42 poin atau 0,25 persen ke 38.142,37, indeks Shanghai menguat 34,17 poin atau 1,02 persen ke 3.380,21, indeks Kuala Lumpur melemah 20,68 persen atau 1,32 poin ke posisi 1,588,71, dan indeks Straits Times melemah 7,82 poin atau 0,20 persen ke 3.908,05.