Selasa 25 Feb 2025 16:45 WIB

KAI: Tidak Ada Direct Train untuk Mudik Lebaran 2025

KAI memastikan tidak mengoperasikan direct train.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh antre saat pemeriksaan tiket di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Ahad (26/1/2025).
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah penumpang kereta api jarak jauh antre saat pemeriksaan tiket di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Ahad (26/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan tidak mengoperasikan direct train atau layanan perjalanan kereta tanpa transit pada arus mudik Lebaran 2025. Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo menyampaikan keputusan ini diambil setelah melakukan evaluasi direct train pada Natal dan tahun baru (Nataru) 2024-2025.

"Jadi untuk angkutan Lebaran ini kita tidak mengoperasikan direct train. Setelah evaluasi waktu Nataru, maka direct train angkutan Lebaran kami tidak operasikan," ujar Didiek dalam konferensi pers kesiapan angkutan Lebaran KAI dan DAMRI di Media Center Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga

Sebelumnya, wacana operasional direct train untuk mudik Lebaran 2025 sempat mencuat. Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan Kemenhub berencana akan melanjutkan layanan direct train rute Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta pada arus mudik Lebaran 2025.

"Sehingga bisa menambah opsi bagi masyarakat yang akan menggunakan moda kereta api," ucap Dudy saat menghadiri rapat koordinasi lintas sektoral terkait persiapan angkutan Lebaran tahun 2025 di Kementerian Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Pada Nataru 2024-2025, KAI mengoperasikan dua rute direct train dari Jakarta ke Semarang dan Yogyakarta. Saat itu, Menhub berharap dengan adanya layanan ini masyarakat dapat memiliki lebih banyak opsi transportasi, sehingga dapat mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.

“Saya mengajak masyarakat untuk memanfaatkan layanan direct train sebagai alternatif moda transportasi, khususnya bagi pengguna kendaraan pribadi yang akan melakukan perjalanan menuju Yogyakarta atau sebaliknya. Dengan hadirnya layanan ini, perjalanan jadi lebih cepat, nyaman, dan tentunya bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya," ujar Dudy.

Dudy mengungkapkan, setelah menempuh perjalanan kurang lebih enam jam menaiki direct train dari Stasiun Gambir bersama Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri ATR/BPN Nusron Wahid dan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, dirinya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Ia mengaku sangat menikmati perjalanan dan dapat istirahat dengan nyaman selama di kereta.

Kemudian, Menhub menjelaskan Kemenhub bersama PT KAI dan stakeholder terkait akan segera melakukan evaluasi untuk menentukan keberlanjutan direct train relasi Jakarta-Yogyakarta. Jika uji coba berjalan lancar dan animo masyarakat ternyata besar, maka layanan ini diharapkan bisa beroperasi pada masa Nataru dan setelahnya.

"Kita lihat seberapa besar ketertarikan masyarakat terhadap layanan direct train. Hasilnya bisa kita lihat setelah kereta ini kembali ke Jakarta. Saya berharap antusias masyarakat sama besarnya seperti saat keberangkatan dari Jakarta kemarin,” kata Dudy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement