Senin 24 Feb 2025 21:08 WIB

Kementerian BUMN dan Kemendag Bersinergi Bawa UMKM ke Pasar Global

UMKM berperan penting untuk menggerakkan perekonomian.

Rep: Muhammad Nursyamsi / Red: Satria K Yudha
UMKM (ilustrasi). Kementerian BUMN dan Kemendag bersinergi membawa UMKM menembus pasar global.
Foto: Dok BRI
UMKM (ilustrasi). Kementerian BUMN dan Kemendag bersinergi membawa UMKM menembus pasar global.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Perdagangan bersinergi dalam pengembangan dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) siap ekspor. Sinergi ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang memiliki lingkup kerja sama dalam hal penguatan rantai pasok dalam negeri, peningkatan kemampuan sumber daya manusia, peningkatan dukungan skema pembiayaan, serta kegiatan lainnya yang disepakati kedua pihak. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko menyatakan apresiasinya atas sinergi dengan Kementerian Perdagangan, terutamanya untuk makin menjadikan UMKM Indonesia go global. Tiko menyampaikan Kementerian BUMN mengapresiasi kolaborasi yang efektif bersama dengan Kementerian Perdagangan, terutama untuk semakin menjadikan UMKM go global.

Baca Juga

"Jika selama ini perhatian besar BUMN ke UMKM mulai dari fasilitasi pembiayaan hingga akses pasar, kerja sama dengan Kementerian Perdagangan akan membuat jaringan UMKM kita kian berdaya saing dan go international," ujar Tiko saat penandatanganan nota kesepahaman di kantor Kemendag, Jakarta, Senin (24/2/2025) 

Tiko mengatakan Kementerian BUMN dalam lima tahun terakhir telah memberikan dukungan besar kepada UMKM melalui pembiayaan hingga peluang ke pasar yang lebih luas. Tiko mencontohkan upaya BRI yang fokus di sektor mikro, serta platform PaDi (Pasar Digital) UMKM dan BNI yang terus mendorong UMKM untuk menembus pasar ekspor. 

"Platform PaDi UMKM yang telah berjalan selama lima tahun, kini memiliki hampir 55 ribu UMKM dengan total transaksi mencapai Rp 58 triliun," kata Tiko. 

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri menyampaikan pelaksanaan nota kesepahaman ini dapat ditindaklanjuti dan diatur lebih lanjut dalam suatu perjanjian kerja sama atau bentuk lain sesuai kesepakatan para pihak. Roro mengatakan nota kesepahaman ini merupakan langkah strategis Kemendag dan Kementerian BUMN dalam memperkuat sinergi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui UMKM.

"Melalui kolaborasi ini, kita akan fokus pada pemanfaatan segenap sumber daya bersama untuk dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi perekonomian nasional, utamanya bagi UMKM dan industri lokal untuk tumbuh dan bersaing di pasar global," ucap Roro. 

Roro mengatakan UMKM memiliki peran fundamental sebagai penggerak perekonomian Indonesia. Roro menyampaikan sektor ini memberikan kontribusi sebesar 61 persen atau senilai Rp 9.580 triliun terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

UMKM, lanjut Roro, berperan dalam penciptaan lapangan pekerjaan dan berkontribusi terhadap tingkat pengangguran di Indonesia. Roro mengatakan Kementerian Perdagangan terus mendorong peningkatan daya saing UMKM melalui pengembangan produk ekspor, peningkatan kapasitas pelaku usaha, dan pasar ekspor.

Roro menambahkan, Kemendag juga terus menggenjot daya saing UMKM melalui tiga pilar utama, yakni pengembangan produk ekspor, pengembangan pelaku usaha, dan pengembangan pasar ekspor. Tiga pilar ini kemudian diterjemahkan dalam berbagai bentuk kegiatan, di antaranya berbagai pelatihan ekspor, klinik desain, promosi dagang, serta penjajakan kerja sama bisnis (business matching)  

"Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan kontribusi UMKM dalam mendukung pencapaian target pertumbuhan ekspor nasional sebesar 7,1 persen pada tahun ini," kata Roro. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement