REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), Subholding PT Pelabuhan Indonesia (Persero) di bidang multipurpose, membuka peluang untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam modernisasi pelabuhan. Langkah ini merupakan komitmen SPMT untuk meningkatkan daya saing logistik nasional.
"Kami menyambut baik partisipasi berbagai pihak untuk bersama-sama membangun infrastruktur pelabuhan yang modern dan efisien," ujar Direktur Utama Pelindo Multi Terminal Ary Henryanto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/2/2025).
Ary menyampaikan kemitraan ini akan mempercepat transformasi pelabuhan dan memberikan manfaat yang signifikan bagi perekonomian nasional. Ary mengatakan biaya logistik di Indonesia masih tergolong tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti biaya transportasi, pergudangan, inventaris, dan administrasi.
"Tantangan utama yang dihadapi antara lain regulasi, efisiensi rantai nilai darat dan laut yang rendah, serta ketidakseimbangan permintaan dan pasokan," ucap Ary.
Ary menyampaikan pelabuhan memegang peranan penting dalam konektivitas maritim. Peningkatan kinerja pelabuhan dapat mengurangi waktu tunggu kapal (port stay), meningkatkan waktu berlayar, dan pada akhirnya menurunkan biaya logistik secara keseluruhan.
Untuk itu, SPMT melakukan dua langkah strategis untuk memperbaiki layanan, yaitu peningkatan kinerja layanan pelabuhan dan pengembangan ekosistem maritim. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan kinerja pelabuhan, konektivitas, dan efisiensi jaringan pelayaran, serta mendukung penurunan biaya logistik nasional.
Ary mengatakan Pelindo Multi Terminal sebagai bagian dari Pelindo turut melakukan transformasi layanan untuk mengurangi waktu port stay melalui standardisasi layanan serta integrasi pelabuhan dan kawasan industri. Ary menilai integrasi antara kawasan industri dan pelabuhan sangat penting untuk menciptakan efisiensi biaya.
"Kami percaya dengan kolaborasi berbagai pihak, kita dapat mewujudkan pelabuhan yang modern, efisien, dan berdaya saing global," kata Ary.