Kamis 20 Feb 2025 16:21 WIB

Potensi Besar Industri Emas Indonesia Dibalik Lahirnya Bank Emas

Indonesia memiliki cadangan emas besar, namun belum dimanfaatkan secara maksimal.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Gagasan pembentukan bullion bank di Indonesia bermula dari keinginan untuk mengoptimalkan potensi emas. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Shutterstock/aa. (Shutterstock/Oleksan
Gagasan pembentukan bullion bank di Indonesia bermula dari keinginan untuk mengoptimalkan potensi emas. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gagasan pembentukan bullion bank di Indonesia bermula dari keinginan untuk mengoptimalkan potensi emas sebagai instrumen investasi yang aman dan stabil. Tahun 2024 lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan Indonesia memiliki cadangan emas yang besar, namun selama ini belum dimanfaatkan secara maksimal.

PT Pegadaian, contohnya, saat ini menyimpan stok emas sebanyak 70 ton. Namun, stok emas ini hanya dicatat sebagai tonase tanpa dimasukkan ke dalam neraca keuangan bank. “Di negara lain seperti Singapura, emas sudah dimasukkan ke dalam neraca bank sehingga memberikan nilai tambah,” kata Airlangga dalam acara Indonesia SEZ Business Forum 2024.

Pemerintah akan meresmikan bank emas atau bullion bank pada 26 Februari 2025. Bank Emas ini nantinya akan menyimpan hasil produksi emas batangan dalam negeri. Keberadaan bullion bank diharapkan dapat mengubah pola bisnis emas di Indonesia. Selama ini, industri perhiasan domestik sering kali mengolah emas di luar negeri, seperti Singapura, hanya untuk kemudian dikembalikan ke Indonesia. Pola ini justru membuat Indonesia kehilangan nilai tambah dari pengolahan emasnya. Dengan adanya bullion bank, Indonesia diharapkan bisa memperbaiki situasi ini.

Bullion bank dinilai mampu menjadi katalis dalam mendukung industri manufaktur lokal sekaligus menarik investasi asing ke Indonesia. Airlangga mencontohkan pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, yang memberikan kontribusi penting dalam mendorong hilirisasi tembaga hingga menghasilkan emas.

Hilirisasi KEK Gresik menghasilkan hingga 60 ton emas per tahun. "Jadi kali ini untuk pertama kalinya, 60 ton emas bisa diproduksi di Gresik," ucap Airlangga. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement