Rabu 19 Feb 2025 20:55 WIB

Fintech Diyakini Ikut Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Menurut Vince, aplikasi fintech dapat membantu masyarakat mengatur keuangan.

Fintech (ilustrasi)
Foto: Republika
Fintech (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Executive Officer (CEO) DANA, Vince Iswara menyampaikan optimismenya ihwal peran lembaga keuangan digital (financial technology/fintech) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Lewat berbagai fitur dalam aplikasi, perusahaan fintech seperti DANA dapat membantu masyarakat meningkatkan kesejahteraannya sehingga turut menyumbang pertumbuhan ekonomi.

Menurut Vince, aplikasi fintech dapat membantu masyarakat mengatur keuangan dan merencanakan masa depannya. Dia mencontohkan fitur budgeting yang saat ini tersedia di banyak aplikasi memungkinkan masyarakat untuk mengatur pemasukan dan pengeluarannya secara bijak. Dengan begitu, masyarakat diharapkan akan mampu menyimpan sebagian pendapatannya.

Pada gilirannya, jika mereka memiliki dana ekstra, pengguna bisa menyisihkan uang tersebut untuk investasi. “Keberadaan layanan keuangan digital ini penting tidak hanya dari akses, tetapi juga edukasi dan literasi,” kata Vince dalam Indonesia and Data Economic Conference (IDE) Katadata 2025 di Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Perusahaan fintech dapat memberikan layanan yang sesuai dengan preferensi pengguna berdasarkan pola aktivitas penyimpanan dan pengolahan data transaksi. Pengguna yang telah rutin bertransaksi melalui aplikasi fintech misalnya, memiliki kemungkinan untuk mendapatkan pinjaman.

Sebab, perusahaan telah menghimpun dan mengelola data riwayat transaksi pengguna, serta dapat menilai kemampuan membayarnya. “Pengguna bisa mendapatkan pinjaman sesuai dengan kemampuannya,” ujarnya. Tak hanya produk investasi dan pinjaman, keberadaan layanan keuangan digital turut membuka akses terhadap asuransi.

“Jadi dengan data, kita bisa menjadikan layanan keuangan lebih baik dan terpersonalisasi sehingga masyarakat menjadi lebih teratur dalam mengelola keuangannya,” kata Vince. Harapannya, dengan pengelolaan keuangan lebih baik, kesejahteraan masyarakat membaik dan konsumsinya meningkat. Konsumsi masyarakat merupakan salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.”

Selain berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, lembaga keuangan digital juga turut meningkatkan transaksi, literasi, dan inklusi keuangan digital. Berdasarkan data internal, 36 persen pengguna dompet digital DANA sebelumnya adalah masyarakat yang belum pernah mengakses layanan bank atau unbanked.

Sementara itu, data Otoritas Jasa Keuangan pada 2022 menyebut 60 persen transaksi keuangan digital terjadi melalui dompet digital. “Layanan keuangan digital mengalami kemajuan pesat sejak lima tahun terakhir terutama sejak pemerintah meluncurkan QRIS,” tambah Vince.

Saat ini, DANA mengolah data sekitar 4 Petabyte per hari. Dengan basis data yang begitu besar, perusahaan membangun mesin penyimpanan dan pengolahan data berbasis machine learning dan kecerdasan buatan (AI). Menurut Vince, teknologi kecerdasan buatan membantu perusahaan melakukan manajemen data untuk memberikan layanan lebih baik kepada pelanggan.

“Data sering dibilang the new oil sehingga penting untuk memastikan data bisa dipakai dengan baik dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Lantaran data telah menjadi sumber daya strategis, perusahaan keuangan digital berkewajiban memastikan keamanan data, menjaga privasi dan memastikan tidak ada kebocoran data pribadi pengguna, serta menjamin tidak ada bias dalam pengolahan data. Salah satunya melalui fitur Smart Friction, DANA memberikan peringatan kepada pengguna apabila ada transaksi yang mencurigakan maupun risiko penipuan online.

IDE Katadata 2025 merupakan forum diskusi yang mengangkat berbagai topik seperti pangan, industri, digital, keuangan dan energi. Masing-masing sesi menghadirkan pembicara ahli dan digawangi oleh moderator berpengalaman.

Sejak diadakan pada 2019, forum ini berhasil menghadirkan pembicara berkualitas dari kalangan pejabat publik, pemimpin bisnis serta tokoh dan pembicara internasional.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement