Kamis 13 Feb 2025 10:54 WIB

Setelah MoU, Indonesia Berpeluang Tingkatkan Ekspor Komoditas Pertanian ke Turki

Indonesia dan Turki baru saja meneken MoU terkait pertanian.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Friska Yolandha
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kedua kiri) memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia untuk membahas sejumlah kerja sama antara kedua negara.
Foto: AP Photo/Achmad Ibrahim
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kedua kiri) memeriksa pasukan saat kunjungan kenegaraan di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/2/2025). Kunjungan kenegaraan Presiden Erdogan ke Indonesia untuk membahas sejumlah kerja sama antara kedua negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Turki resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertanian. Penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Pertanian Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Pertanian dan Kehutanan Turki, İbrahim Yumaklı, sebagai langkah strategis mendorong ekspor berbagai komoditas pertanian unggulan kedua negara.

Melalui MoU ini, kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di berbagai sektor pertanian, termasuk produksi tanaman, perlindungan tanaman, peternakan, kesehatan hewan, serta pengolahan pangan dan pakan. Komoditas yang menjadi fokus kerja sama ekspor meliputi kopi, kelapa sawit, karet, rempah-rempah (seperti lada, pala, dan kayu manis), teh, kakao, buah tropis (seperti mangga, nanas, dan pisang), serta produk peternakan seperti unggas dan daging olahan dari Indonesia. Gandum menjadi salah satu komoditas utama yang akan diekspor dari Turki ke Indonesia untuk mendukung kebutuhan pangan nasional.

"Kerja sama ini membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor komoditas pertanian Indonesia ke Turki, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar internasional terhadap produk-produk pertanian berkualitas dari Indonesia,” ujar Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, dalam keterangan resminya, dikutip Kamis (13/2/2025).

Selain mendorong ekspor, kerja sama ini juga mencakup pengembangan teknologi pertanian, pertukaran informasi, pelatihan teknis, penelitian bersama, serta penerapan pertanian cerdas berbasis digital (smart agriculture). Kedua negara juga sepakat membentuk Komite Pengarah untuk memantau pelaksanaan kerja sama secara efektif dan berkelanjutan.

"Turki merupakan mitra strategis Indonesia di kawasan Eropa dan Asia Barat. Melalui kemitraan ini, kita berharap dapat meningkatkan nilai tambah produk pertanian Indonesia di pasar global,” tambah Amran.

Mentan menerangkan kerja sama ini, juga akan membuka peluang baru bagi kedua negara dalam memperkuat ketahanan pangan dan pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan. MoU ini berlaku selama lima tahun dan dapat diperpanjang atas kesepakatan kedua belah pihak. Langkah demikian diharapkan menjadi pendorong utama dalam memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia dan Turki di kancah internasional.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Recep Tayyip Erdoğan menyaksikan langsung Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Pertanian dan Kehutanan İbrahim Yumakli menandatangani Memorandum of Understanding kerja sama kedua negara di Istana Bogor, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (12/2/2025). Pemerintah RI dan Pemerintah Republik Turki menyepakati 13 poin kerja sama dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh masing-masing pejabat tinggi sebagai bukti kemitraan solid antara dua negara.

Frederikus Dominggus Bata 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement