Ahad 26 Jan 2025 14:28 WIB

Prabowo Kunjungi India, Bahlil Ungkap Potensi Kerja Sama Hilirisasi Batu Bara dan Nikel

Bahlil optimistis Indonesia mampu mempercepat transformasi ekonomi.

Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025).
Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi (kanan) di Hyderabad House, New Delhi, India, Sabtu (25/1/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, India memiliki peluang untuk mendukung hilirisasi sektor batu bara serta berinvestasi pada mineral kritis seperti nikel. Komoditas tersebut penting untuk pengembangan baterai kendaraan listrik.

“Kerja sama di sektor hilirisasi nikel sangat strategis bagi kedua negara. Indonesia dapat menjadi pusat produksi baterai kendaraan listrik, sementara India berperan sebagai mitra utama dalam rantai pasok global,” ujar Menteri ESDM sebagaimana dikutip dalam keterangan resmi di Jakarta, Ahad (26/1/2025).

Baca Juga

Terkait peluang kerja sama dengan India, Bahlil saat mendampingi Presiden Prabowo di New Delhi, India menyoroti peran penting Indonesia sebagai salah satu produsen utama mineral strategis dunia. Kerja sama Indonesia dengan India merupakan peluang emas untuk mempercepat pengembangan industri berbasis mineral dan energi di Indonesia. “Kolaborasi ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi, tetapi juga membuka ruang bagi penguatan industri dalam negeri melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” imbuhnya.

Bahlil optimistis Indonesia mampu mempercepat transformasi ekonomi sekaligus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam rantai pasok global. Menurut dia, kebijakan hilirisasi yang konsisten akan membawa dampak positif dalam jangka panjang bagi perekonomian nasional serta hubungan bilateral antarkedua negara.

Hilirisasi merupakan langkah yang tidak dapat dihindari demi memperkuat ketahanan ekonomi nasional, membuka peluang kerja sama internasional salah satunya dengan India. Bahlil menekankan bahwa hilirisasi bukan sekadar meningkatkan nilai tambah komoditas dalam negeri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mempercepat pertumbuhan industri manufaktur berbasis sumber daya alam. "Dengan hilirisasi, kita tidak hanya mengekspor bahan mentah, tetapi juga mengekspor produk bernilai tambah yang mampu memberikan manfaat lebih besar bagi ekonomi nasional," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement