Kamis 23 Jan 2025 10:35 WIB

Targetkan Pertumbuhan Kredit 8-10 Persen di 2025, BNI Fokus Sektor Korporasi dan Konsumer

BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit konsumer akan tetap tumbuh pesat.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun 2025. (ilustrasi)
Foto: BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menetapkan target pertumbuhan kredit sebesar 8 hingga 10 persen pada tahun 2025. Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menjelaskan, pertumbuhan kredit ini akan datang dari dua segmen utama, yakni korporasi dan konsumer, masing-masing diperkirakan tumbuh antara 10 hingga 12 persen.

“Kami melihat peluang besar di segmen korporasi, terutama di sektor-sektor yang masih memiliki prospek positif seperti komunikasi, infrastruktur, dan perindustrian. Ini sejalan dengan program pemerataan pembangunan pemerintah dan inisiatif industri,” ungkap Novita dalam paparan kinerja keuangan 2024, Rabu (22/1/2025).

Baca Juga

Selain itu, BNI juga menargetkan pertumbuhan yang solid di sektor konsumer. Akan ada tiga produk unggulan yang akan didorong di sektor ini, yakni kredit payroll dengan produk Kredit Flexi, kredit hipotek atau mortgage dan joint financing yang melibatkan salah satu anak perusahaan BNI yang baru berkembang.

Novita melanjutkan, meskipun ada potensi kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) yang berlaku khusus untuk barang mewah, BNI tetap optimistis pertumbuhan kredit konsumer akan tetap tumbuh pesat. “Memang ada kenaikan PPN, khususnya untuk barang mewah. Namun, dengan strategi diferensiasi produk-produk konsumer kami, kami yakin bisa mencapai target yang diinginkan,” lanjutnya.

BNI sendiri telah mencatatkan hasil positif dalam penyaluran kredit sepanjang tahun 2024. Kinerja penyaluran kredit BNI tumbuh 11,6 persen year on year (YoY) menjadi Rp 775,87 triliun, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 695,09 triliun. Pertumbuhan tersebut didorong oleh segmen korporasi yang tumbuh 17,6 persen dan konsumer yang mencatatkan kenaikan 14,5 persen.

“Dengan strategi kami yang terus menyesuaikan produk dengan kebutuhan pasar, kami yakin bisa mempertahankan pertumbuhan yang sehat,” kata Novita.

Tak hanya itu, BNI juga menekankan pentingnya pengelolaan kualitas aset yang berkelanjutan. Menjaga kualitas kredit menjadi prioritas utama, mengingat risiko kredit yang tetap ada. Penurunan rasio NPL menjadi 2 persen dan penurunan biaya kredit (Credit Cost) menjadi 1,1 persen menunjukkan komitmen BNI dalam menjaga kualitas pembiayaan yang diberikan, meskipun dalam kondisi ekonomi yang fluktuatif.

“Target kami di 2025 adalah pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami percaya, dengan produk-produk yang telah kami siapkan dan strategi yang kami jalankan, kami akan mencapai target pertumbuhan yang diharapkan,” harap Novita.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement