Senin 20 Jan 2025 14:14 WIB

Resmikan Proyek Raksasa Ketenagalistrikan, Prabowo: Ini Takdir dan Keberuntungan Saya

Sebuah pencapaian besar bisa meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan 18 Provinsi.

Rep: Frederikus Dominggus Bata  / Red: Gita Amanda
Pekerja berada di proyek pembangunan rumah turbin untuk  PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja berada di proyek pembangunan rumah turbin untuk PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi kerja keras semua pihak sehingga proyek ketenagalistrikan di 18 provinsi bisa terselesaikan. Total ada 37 proyek diresmikan hari ini, Senin (20/1/2025), dipusatkan di PLTA Jatigede, Sumedang, Jawa Barat.

Perinciannya, sebanyak 26 pembangkit, serta 11 transmisi dan gardu induk. "Saudara-saudara sekalian, perlu diverifikasi, mungkin ini peresmian proyek energi terbesar di dunia, 3,2 gigawatt sekaligus (pembangkit listrik)," kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutan menuju prosesi peresmian.

Baca Juga

Ia menilai, ini hasil karya seluruh anak bangsa. Buah dari kerja keras semua instansi, institusi, lembaga. Tak lupa ia menyinggung peran pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan yang dipimpin Presiden ke-7, Joko Widodo.

"Saya kira 10 tahun beliau memimpin, ini bagian dari kerja keras beliau, kerja keras pemerintah sebelum pemerintah yang saya pimpin. Ya, mungkin ini takdir dan keberuntungan saya pada hari, persis bulan ke-3, hari ini saya dilantik 3 bulan yang lalu 20 Oktober (2024), sekarang 20 Januari (2025). Pada bulan ke-3 saya dapat meresmikan gugusan proyek sebesar ini," ujar Prabowo.

Ia menegaskan, pentingnya akselerasi di bidang energi untuk transformasi bangsa ini. Indonesia ingin menjadi negara maju, modern. Muaranya menuju peningkatan kesejahteraan seluruh rakyat. Kemiskinan dihilangkan.

Oleh karena itu, Indonesia, menurut Prabowo, harus menjadi negara industri. Ada penguasaan teknologi di sana. Negara yang bisa mengolah sumber daya alam menjadi barang jadi. Pada saat yang sama, fokus mengimplementasikan transisi energi tetap terjaga.

"Untuk itu saya kira kita sekarang ini menjadi salah satu negara yang mungkin termasuk paling maju di bidang transformasi energi, menjadi energi terbarukan, energi bersih, green energy, mengurangi emisi karbon," ujar Presiden.

Ia kembali membahas perihal kegiatan hari ini. Menurut Prabowo, sebuah pencapaian besar bisa meresmikan 37 proyek ketenagalistrikan 18 Provinsi dalam satu hari. Total kapasitas pembangkit mencapai 3,2 gigawatt.

Ini sebuah lompatan besar di sektor kelistrikan. Meski demikian, masih ada beberapa hal yang harus dicarikan solusinya. Presiden mendengar laporan ribuan dusan belum terlistriki. Negara butuh Rp 48 triliun menyelesaikan permasalahan tersebut.

"Kalau Rp 48 triliun dibagi lima, berapa itu? Rp 9 triliun. Rasa-rasanya lima tahun kita bisa melakukan itu. Saya dapat laporan dari Menteri Keuangan, arahan saya untuk melakukan penghematan di semua bidang. Alhamdulillah menghasilkan penghematan yang cukup besar sehingga bangsa kita akan melakukan transformasi ke arah hilirisasi, ke arah industrialisasi secara besar-besaran, dan akan mengagetkan dunia," tutur Prabowo.

Ia menilai, puluhan proyek besar yang mulai berproses pada tahun ini, menggunakan kekuatan sendiri. Ada perkembangan nyata. Menurutnya, setahap demi setahap, menuju apa yang dicita-citakan. Ia optimistis, target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa tercapai. Ia mendorong percepatan industrialisasi, juga hilirisasi.

Prabowo kembali mengucapkan terima kasih atas proyek besar yang siap beroperasi. Ia menilai, ini contoh jika semua stakeholder kompak, bekerja keras, target target apapun bisa dicapai. "Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini tanggal 20 Januari 2025, saya Presiden Republik Indonesia resmikan proyek strategis ketenagalistrikan di 18 provinsi," kata Kepala Negara.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan ada yang spesial dari proyek ini. Sebanyak 89 persen dari 3,2 gw itu merupakan energi bersih. Terdiri dari gas dan juga energi baru terbarukan (EBT). "Ini porsi yang sangat besar berbasis energi bersih, menjadi bagian dari transisi energi," ujarnya.

Kemudian, dibandingkan yang sudah-sudah, menurut Darmawan, 26 pembangkit ini mampu mengurangi emisi karbon lebih banyak. Sekitar 14 juta ton per tahun. "Ini pengurangan emisi karbon yang luar biasa besarnya," kata dia.

Mewakili perusahaan yang ia pimpin, pihaknya merasa bangga. Menurut Darmawan, jarang sekali ada peresmian langsung oleh Presiden, proyek sebesar ini. Hadir pula di lokasi sejumlah tokoh di Kabinet Merah-Putih, di antaranya Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement