REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran hutan yang terjadi di wilayah Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS) diprediksi menjadi menjadi salah satu bencana alam termahal. Sejumlah laporan menyebutkan tingginya potensi kerugian yang harus ditanggung perusahaan asuransi.

"Estimasi kerugian yang diasuransikan saat ini berkisar antara delapan miliar dolar AS hingga 20 miliar dolar AS (sekitar Rp 129 triliun hingga Rp 323 triliun," tulis laporan ClaimsJournal pada Jumat (10/1/2025).

Morningstar DBRS Research menyampaikan perkiraan awal total kerugian yang diasuransikan melebihi delapan miliar dolar AS tergantung pada jumlah akhir properti yang terkena dampak kebakaran hutan.

Badan Cuaca Nasional AS telah meningkatkan estimasi kerugian ekonomi menjadi 135 miliar dolar AS hingga 150 miliar dolar AS dari estimasi kerugian awal yang sebesar 52 miliar dolar AS hingga 57 miliar dolar AS.

Direktur tanggap bencana untuk firma intelijen properti CoreLogic, Jon Schneyer, mengaku tidak akan terkejut melihat angka kerugian yang diasuransikan naik menjadi 10 miliar dolar AS. Jon mengacu pada peristiwa kebakaran di California Selatan pada 2018 yang membakar 18.804 bangunan dan mengakibatkan kerugian sekitar 10 miliar dolar AS pada saat itu.

Dua orang warga melintas saat terjadinya kebakaran besar yang melanda kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, California, Selasa (7/1/2025) waktu setempat. Kebakaran hutan yang dipicu oleh angin kencang melanda lereng bukit Los Angeles, menghanguskan sedikitnya 770 hektare lahan termasuk permukiman warga. Kebakaran terus meluas akibat hembusan angin kencang. Evakuasi sedang dilakukan karena potensi ancaman terhadap nyawa dan harta benda. Sebanyak 30.000 orang dievakuasi akibat kebakaran tersebut yang saat ini terus meluas. - (AP Photo/Etienne Laurent)

"Kebakaran yang sedang terjadi terjadi di area dengan beberapa properti senilai 1 juta dolar AS, dan 10 miliar dolar AS adalah angka dasar yang cukup bagus untuk dijadikan acuan," ucap Jon.

Penyedia analitik data asuransi global, Verisk, memperkirakan risiko yang diasuransikan untuk kawasan elit, Pasific Palisades bisa mencapai 15 miliar dolar AS. Verisk menyebut angka tersebut merupakan perkiraan nilai properti yang dapat rusak akibat kebakaran di Palisades.

Sementara, The Wall Street Journal melaporkan kerugian yang diasuransikan untuk semua kebakaran dapat merugikan perusahaan asuransi sebesar 20 miliar dolar AS. Tanpa menyebutkan angka kerugian yang diasuransikan, ilmuwan atmosfer untuk pemodel Karen Clark & ​​Company, Dan Ward, memprediksi kebakaran di Palisades akan membuat sejarah.

"Menurut pandangan kami, kebakaran Palisades kemungkinan besar akan menjadi kebakaran hutan yang paling merugikan dalam sejarah California Selatan dan mungkin juga yang paling merugikan dalam sejarah AS," kata Ward.

Ikuti Whatsapp Channel Republika