Jumat 03 Jan 2025 15:37 WIB

Pertamina Bakal Salurkan BBM Subsidi, Ini Kuotanya untuk Tahun 2025

Sepanjang 2024, transaksi Biosolar sudah 100 persen tercatat secara digital.

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga, sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) akan menyalurkan BBM subsidi sesuai kuota dan skema pada 2025 yang ditetapkan pemerintah. Besaran kuota subsidi BBM pada 2025 sesuai SK Kepala BPH Migas No 66/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2024 untuk penyaluran BBM bersubsidi jenis Biosolar adalah 17,3 juta kiloliter dan Pertalite 31,1 juta kiloliter.

"Besaran kuota sudah kami terima dan siap kami distribusikan untuk 2025 dan kami terus melakukan upaya mewujudkan subsidi tepat sasaran melalui sistem digital QR code sembari menunggu skema yang akan ditetapkan pemerintah," ujar Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansaria dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/12/2024).

Baca Juga

Sepanjang 2024, transaksi Biosolar sudah 100 persen tercatat secara digital. Sementara untuk Pertalite 93,9 persen transaksi telah tercatat secara digital, yang mana 97,03 persen penyaluran ke kendaraan dan 2,97 persen sisanya kepada usaha perikanan, usaha pertanian, UMKM, dan layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

"Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui program subsidi tepat, Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan data penyaluran yang setransparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan," lanjut Heppy.

Pada 2024, Pertamina Patra Niaga menyalurkan Solar sebesar 16.648.912 kiloliter dari kuota 16.940.519 kiloliter. Sedangkan, Pertalite sebesar 29.700.081 kiloliter dari kuota 31.604.602 kiloliter.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement