REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 327,3 miliar untuk program penyediaan air bersih di wilayah Sumatra. Pembiayaan itu disalurkan kepada dua perusahaan.
Dua perusahaan yang mendapatkan pembiayaan itu adalah PT Adika Bakti Parama sebesar Rp 77,3 miliar dan PT Pembangunan Perumahan Tirta Riau (PPTR) sebesar Rp 250 miliar.
“Kami berharap pembiayaan yang diberikan dapat mempercepat penyelesaian proyek dan memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat maupun industri di wilayah Sumatra,” kata Interim Chief Executive Officer/ Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan dalam siaran pers, Kamis (19/12/2024).
Dia menjelaskan, fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada PT Adika Bakti Parama bertujuan mendukung pengembangan Proyek Instalasi Pengolahan Air Medang Kampai di Kota Dumai, Riau dengan kapasitas 125 liter per detik.
Selanjutnya, fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada PPTR digunakan untuk proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Pekanbaru – Kampar Fase 1 dengan kapasitas produksi fase 1 sebesar 500 liter per detik.
Rizki menambahkan bahwa selama lima tahun terakhir sampai dengan saat ini, IIF telah berkontribusi dalam pembangunan 12 proyek penyediaan air bersih di Indonesia dengan total komitmen mencapai lebih dari Rp 2,5 triliun.
“Hingga tahun 2023, IIF berperan dalam memasok kapasitas air bersih sebesar 21.900 liter per detik, dengan jumlah total pengguna sebanyak 1,34 juta rumah tangga di Indonesia,” kata Rizki.
Untuk mendukung ekspansi bisnis, IIF telah mendapatkan penambahan modal melalui penerbitan surat berharga perpetual sebesar Rp 335 miliar pada awal Januari 2024. Selain itu, baru-baru ini IIF juga telah menerima suntikan modal sebesar Rp 545 miliar dari salah satu pemegang sahamnya, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau PT SMI. Dengan demikian, total ekuitas perusahaan pada tahun 2024 diharapkan akan mencapai Rp 3,3 triliun.