REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-- Menurut sebuah studi baru di Australia, BYD Dolphin adalah mobil listrik (EV) paling ramah lingkungan. Studi oleh Compare the Market mengamati versi entry-level dari 25 EV berbeda yang tersedia di Australia untuk menentukan mana yang terbaik bagi planet ini.
Dolphin BYD menduduki puncak daftar dengan skor indeks keseluruhan 8,23, mengalahkan Tesla Model 3 untuk posisi teratas. Di lima besar juga terdapat Dacia Spring buatan Tiongkok, BYD Atto 3, dan GWM Ora 03 (Ora Good Cat).
Skor indeks Compare the Market didasarkan pada empat faktor berbeda: Green NCAP, klaim efisiensi energi, ukuran baterai, dan jenis baterai.
Faktor pembatas terbesar untuk studi ini adalah Green NCAP. Karena jumlah mobil yang telah menerima skor Green NCAP, hal ini membatasi studi menjadi 25 model. Green NCAP memberikan skor persentase, yang kemudian diindeks relatif terhadap setiap model EV, dengan skor yang lebih tinggi berarti lebih baik.
Faktor kedua adalah klaim efisiensi energi. Ini didasarkan pada konsumsi energi berperingkat WLTP pada siklus gabungan menurut setiap produsen melalui Basis Data EV. Sekali lagi, hasilnya diindeks, dan kali ini, semakin rendah skornya, semakin baik. Angka konsumsi energi yang lebih rendah per 100 km menunjukkan mobil listrik yang lebih efisien.
Untuk ukuran baterai, ukuran baterai kotor minimum untuk setiap varian mobil entry-level digunakan; data berasal dari Basis Data EV. Berdasarkan teori bahwa ukuran paket baterai yang lebih kecil membutuhkan lebih sedikit sumber daya, paket-paket tersebut diindeks berdasarkan ukuran, dengan yang lebih rendah berarti lebih baik.
Compare the Market bekerja berdasarkan asumsi bahwa jenis baterai lithium-iron-phosphate (LFP) lebih baik karena lebih berkelanjutan. Baterai jenis NCM dianggap lebih kontroversial karena kandungan kobalt dan nikelnya. Oleh karena itu, baterai LFP mendapat skor 10, sedangkan baterai lithium-ion (dengan katode nikel-mangan-kobalt atau nikel-kobalt-aluminium) mendapat skor 5.