Rabu 11 Dec 2024 17:46 WIB

Erick Thohir Apresiasi Program Pikiran Terbaik Negeri untuk Wirausaha Sosial

Anak muda Indonesia harus terlibat aktif menciptakan solusi tantangan global.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara Final Showcase Pikiran Terbaik Negeri yang diselenggarakan Yayasan BUMN di Avenue on 5, Tendean, Jakarta, Rabu (11/12/2024).
Foto: Muhammad Nursyamsi/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir menghadiri acara Final Showcase Pikiran Terbaik Negeri yang diselenggarakan Yayasan BUMN di Avenue on 5, Tendean, Jakarta, Rabu (11/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, menyampaikan apresiasinya terhadap program Pikiran Terbaik Negeri yang diinisiasi oleh Yayasan BUMN. Program ini merupakan kompetisi hibah (grant-competition) yang bertujuan menemukan, membina, dan mengembangkan wirausaha sosial yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan.  

"Program ini memiliki nilai strategis karena fokusnya pada isu-isu penting seperti keberlanjutan lingkungan, ketahanan pangan, dan kesehatan, baik untuk ibu dan anak maupun kesehatan mental," ujar Erick saat menghadiri Final Showcase Pikiran Terbaik Negeri di Avenue on 5, Tendean, Jakarta, Rabu (11/12/2024).

 

Erick juga menyoroti relevansi program ini dengan tantangan global, termasuk prediksi seorang profesor dari Singapura tentang ledakan demografi sebelum penurunan populasi dunia pada 2050 hingga 2060. Menurut Erick, anak muda Indonesia harus terlibat aktif dalam menciptakan solusi bagi tantangan tersebut.  

 

Erick menyebutkan program ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang mendorong refocusing pada isu-isu penting bagi negara dan global. Erick menyampaikan dunia harus bekerja sama dalam mencari jalan keluar atas persoalan geoekonomi, geopolitik, atau isu besar lainnya.

 

"Bapak Presiden Prabowo terus mengingatkan kita, jangan sekadar hanya pertumbuhan ekonomi dilihat dari data. Angkanya baik, kita akan terus tumbuh. Bahkan targetnya delapan persen, tetapi apa artinya sebuah angka pertumbuhan tanpa pemerataan," ucap Erick. 

 

Erick melanjutkan, program ini memberikan hibah senilai Rp 3 miliar kepada 20 wirausaha sosial, masing-masing mendapatkan Rp 150 juta. Dari seribu lebih pendaftar, 20 tim inovator yang terpilih berasal dari berbagai latar belakang, dengan 40 persen di antaranya perempuan.  

 

Erick menyampaikan program ini telah menjangkau 11 provinsi di Indonesia, mulai dari Jawa, Sumatera, hingga Nusa Tenggara, dengan penerima manfaat mencapai 22 ribu orang, termasuk nelayan, petani, guru, siswa, pekerja pabrik, pengepul sampah, hingga perempuan dan anak.  

 

"Program Pikiran Terbaik Negeri diharapkan menjadi tonggak penting dalam mendorong inovasi sosial dan menciptakan perubahan positif di masyarakat Indonesia," sambung Erick. 

 

Erick menegaskan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam menjalankan program ini. Yayasan BUMN juga bekerja sama dengan Yayasan Temasek untuk benchmarking dan mengadopsi metode yang mudah dan berdampak nyata.  

 

"Kami berharap lebih banyak perusahaan swasta bergabung untuk menjadikan program ini berkelanjutan. Dengan dana yang terkumpul, dampaknya sudah terlihat, dan ini menjadi bukti nyata kerja Yayasan BUMN," kata Erick.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement