Selasa 10 Dec 2024 19:37 WIB

Kisah Sukses Diaspora Loan Bantu WNI Kembangkan Usaha di Hong Kong

Diaspora Loan merupakan fasilitas pinjaman BNI untuk mengembangkan usaha diaspora.

Chan Lin Ying dan anaknya Jenny Chen pemilik Lucky Indonesia Restaurant yang mengaku terbantu dengan adanya Diaspora Loan dari BNI.
Foto: Surya Dinata/Republika
Chan Lin Ying dan anaknya Jenny Chen pemilik Lucky Indonesia Restaurant yang mengaku terbantu dengan adanya Diaspora Loan dari BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- PT BANK Negara Indonesia Tbk (BNI) cabang Hong Kong terus berupaya mendukung pertumbuhan bisnis diaspora atau Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di Hong Kong dengan berbagai layanan. Sebagai bank dengan lisensi penuh, BNI Hong Kong memiliki produk unggulan Diaspora Loan.

General Manager BNI cabang Hong Kong Farid Faraitody mengatakan, BNI mendapatkan mandat dari kementerian BUMN sebagai bank internasional. Sehingga Diaspora Loan jadi andalan fasilitas pinjaman yang diberikan BNI kepada diaspora di seluruh dunia yang ingin memulai atau mengembangkan usahanya.

Baca Juga

“Kalau di BNI Hong Kong salah satunya kita berikan (Diaspora Loan) kepada Lucky Indonesia Restaurant,” ujar Farid kepada Republika, di Kantor BNI cabang Hong Kong, Senin (2/12/2024) lalu.

BNI menurut Farid tertarik memberikan Diaspora Loan kepada Lucky karena melihat potensi yang ada. Lucky merupakan restoran yang menyuguhkan masakan khas Indonesia, dan penikmatnya bukan hanya diaspora tapi juga warga lokal Hong Kong. Bisnis restoran, menurut Farid, akan lebih berkelanjutan jika warga lokal juga menyukai masakannya dan bisa menjadi konsumennya.

“Kita mendapatkan informasi Lucky mempunyai kebutuhan untuk renovasi. Nah, biaya renovasinya kita support dengan Diaspora Loan. Sekarang restorannya sudah bagus dan kita harapkan bisa menarik lebih banyak pelanggan datang,” ujar Farid.

Selain Lucky, BNI Hong Kong juga punya beberapa nasabah yang memanfaatkan Diaspora Loan ini. Ada sekitar tiga nasabah yang punya bisnis trading, dan ada juga satu lagi restoran.

Penggunaan Diaspora Loan menurut Farid juga beragam, ada yang digunakan untuk renovasi tapi ada juga yang untuk modal usaha. “Mereka ajukan ke kita Diaspora Loan, buat membeli barang-barang di Indonesia dan dijual lagi di Hong Kong,” kata pria asal Malang, Jawa Timur ini.

Buat mengajukan Diaspora Loan juga tak sulit, kata Farid. Tinggal menjadi nasabah BNI datang ke kantor BNI di Admiralty dan temui staf BNI.

Namun sayangya produk Diaspora Loan ini belum banyak dikenal oleh diaspora, khususnya di Hong Kong. Rencanannya ke depan BNI akan lebih mengenalkan kemudahan mendapat Diaspora Loan.

“Biar teman-teman yang ada di Hong Kong dan punya usaha apabila ada kebutuhan usaha bisa mengajukan ke BNI,” ujar Farid.

Cerita nasabah Diaspora Loan sukses kembangkan usaha

photo
Lucky Indonesia Restaurant mendapatkan Diaspora Loan untuk merenovasi restoran sehingga menarik lebih banyak pengunjung muda. - (Yudha Manggala/Republika)

Pemilik Lucky Indonesia Restaurant, Chan Lin Ying atau biasa disapa Bu Lin mengakui ia sangat terbantu dengan produk Diaspora Loan dari BNI. Sejak berdiri 37 tahun silam Lin mengaku baru beberapa kali melakukan renovasi restorannya secara kecil-kecilan.

“Kita dalam 30 tahun ini pernah renovasi tapi kecil-kecilan. Jenny anak saya bilang coba direnovasi yang layak. Lalu kami bertemu tim BNI, maka kita pun dapat bantuan Diaspora Loan dari BNI,” ujar Bu Lin saat Republika temui di restorannya di Kwun Tong, Hong Kong.

Lin mengaku menjadi semangat setelah bertemu BNI dan mendapatkan pinjaman. Dananya digunakan Lin untuk merenovasi restoran dan hasilnya sangat memuaskan. Untuk pertama kalinya dalam 37 tahun, restoran miliknya kini ‘ganti wajah’.

Lin mempercayakan desain baru restoran kepada kedua putrinya. Hasilnya, kini Lucky Indonesia Restaurant tampil dengan lebih memikat.

Jenny Chen generasi kedua Lucky Indonesia Restaurant yang merupakan putri Bu Lin mengatakan, sejak direnovasi banyak anak muda lokal Hong Kong yang datang. “Jadi tidak lagi hanya WNI atau orang tua yang datang, ini juga menarik lebih banyak pengunjung muda lokal,” ujar Jenny.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement