REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) terus memperkuat posisinya di industri asuransi umum dengan menggarap lini bisnis unggulan sebagai bagian dari strategi untuk tetap kompetitif. Direktur Bisnis Strategis Jasindo Syah Amondaris mengatakan fokus ini membuahkan hasil positif hingga Oktober 2024 ditandai dengan pertumbuhan signifikan di berbagai lini bisnis utama.
"Kami fokus pada pertumbuhan bisnis yang menguntungkan dan berkelanjutan, baik dalam bisnis penugasan pemerintah maupun nonpemerintah," ujar Syah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (28/11/2024).
Syah menyampaikan Jasindo juga terus memperkuat layanan untuk memberikan pelayanan prima kepada nasabah. Syah mengatakan sejumlah lini bisnis unggulan berkontribusi besar dalam mengerek pertumbuhan, mulai asuransi kargo, engineering, marine hull, kendaraan, energi, hingga satelit.
"Capaian premi di lini-lini usaha tersebut menunjukkan peningkatan hingga Oktober 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu," ucap Syah.
Syah memerinci lini bisnis asuransi kargo yang tumbuh 12,57 persen, engineering naik 27,84 persen, marine hull meningkat 26,48 persen, kendaraan naik 8,31 persen, energi tumbuh 2,95 persen, dan lini bisnis satelit melonjak sebesar 137,18 persen. Dengan pencapaian ini, sambung Syah, Jasindo menunjukkan perannya sebagai mitra andal dalam melindungi berbagai sektor penting, baik dalam skala nasional maupun internasional.
"Melalui pertumbuhan kinerja di setiap lini bisnis ini, Jasindo telah memberikan perlindungan risiko di berbagai sektor yang mendukung peningkatan ekonomi
nasional," kata Syah.
Direktur Pengembangan Bisnis Jasindo Diwe Novara mengatakan Jasindo berkomitmen menjalankan penugasan dan program prioritas dari pemerintah. Sebagai bagian dari ekosistem BUMN, ucap Diwe, Jasindo berupaya menjaga amanah dari pemerintah dengan memberikan pelayanan terbaik dalam setiap penugasan dan program.
"Hal ini sejalan dengan komitmen Jasindo untuk mendukung pembangunan nasional melalui perlindungan asuransi yang andal," ujar Diwe.
Diwe menyampaikan Jasindo saat ini dipercaya untuk menjalankan tiga penugasan dan program prioritas dari pemerintah. Salah satunya adalah Asuransi Barang Milik Negara (ABMN), yang memberikan perlindungan komprehensif terhadap aset-aset negara.
"Hingga saat ini, Jasindo telah melindungi lebih dari 10 ribu Barang Milik Negara di seluruh Indonesia," sambung Diwe.
Diwe menyampaikan dua program lainnya adalah Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan Asuransi Usaha Ternak Sapi/Kerbau (AUTS/K) yang bertujuan mendukung target swasembada pangan pemerintah. Diwe mengatakan Jasindo telah memberikan perlindungan gagal panen kepada lebih dari 566 ribu petani dengan total lahan sekitar 305 ribu hektare sepanjang 2023.
"Jasindo juga melindungi lebih dari delapan ribu peternak, dengan total ternak mencapai 20 ribu ekor sapi dan kerbau," lanjut Diwe.
Namun, Diwe menyadari capaian tersebut masih jauh dari potensi maksimal. Diwe menyampaikan jumlah luas lahan dan ternak yang diberikan perlindungan saat ini memang belum maksimal.
"Kami pernah memberikan perlindungan kepada lebih dari 1,3 juta petani dengan total lahan yang dilindungi seluas satu juta hektare pada 2020," ucap Diwe.
Oleh karena itu, lanjut Diwe, Jasindo terus berupaya meningkatkan layanan melalui pengembangan sistem teknologi informasi (IT) dan sumber daya manusia (SDM). Perusahaan juga siap jika diberikan mandat untuk memperluas cakupan perlindungan atau menjalankan penugasan program baru.
"Jasindo berkomitmen agar setiap inisiatif dan strategi yang dirancang dapat sejalan dengan kebutuhan pasar dan mendukung keberhasilan setiap program pemerintah," kata Diwe.