REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Mandiri semakin menunjukkan komitmennya dalam mendukung transisi ke kendaraan ramah lingkungan. Hingga September 2024, pembiayaan untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) telah mencapai Rp 673 miliar, mencatatkan lonjakan 129,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian ini menggambarkan besarnya perubahan dalam tren masyarakat yang semakin mengarah ke adopsi kendaraan listrik, yang sejalan dengan upaya Bank Mandiri untuk mempercepat transformasi menuju ekonomi rendah karbon. Bank Mandiri juga mencatatkan pembiayaan di sektor Transportasi Ramah Lingkungan untuk korporasi mencapai Rp 7,2 triliun, dengan kenaikan 94,6 persen yoy.
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Alexandra Askandar, mengungkapkan bahwa peningkatan ini mencerminkan tingginya minat terhadap kendaraan listrik serta kesadaran yang semakin besar dari masyarakat akan pentingnya energi bersih.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk mendukung penuh ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya dalam pembiayaan kendaraan, tetapi juga dalam sektor otomotif dan energi terbarukan," ujarnya dalam Konferensi Pers, Senin (4/11/2024) kemarin.
Selain pembiayaan untuk kendaraan listrik, Bank Mandiri juga memperbesar kontribusinya di sektor energi terbarukan. Pada 2024, portofolio pembiayaan energi terbarukan Bank Mandiri tercatat mencapai Rp 10 triliun, dengan peningkatan 6,1 persen yoy.
Melalui pembiayaan ini, Bank Mandiri berperan aktif dalam mendukung rencana Pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) untuk mencapai 25 persen campuran energi terbarukan pada 2030 dan 100 persen pada 2060, guna mendukung pencapaian target Net Zero Emission pada 2060.
Inisiatif ini mendukung visi Bank Mandiri untuk menjadi “Indonesia’s Sustainability Champion” dengan terus menerapkan prinsip-prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap aspek bisnisnya, termasuk pembiayaan kendaraan listrik dan energi terbarukan.