Rabu 30 Oct 2024 14:31 WIB

Cegah Drama, Ini 5 Tips Kirim Barang Pakai COD Ongkir

COD Ongkir membantu online seller fokus pada penjualan bukan urusan logistik

Cash on Delivery. Ilustrasi.
Foto: techinformania.com
Cash on Delivery. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah meningkatnya tren belanja online dan digitalisasi, kehadiran metode pembayaran juga semakin beragam. Salah satu yang digandrungi oleh masyarakat adalah metode pembayaran COD Ongkir. Tapi, ternyata ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penjual agar pengiriman paket tetap dapat berjalan dengan aman dan lancar.

"COD Ongkir dapat membantu para online seller fokus pada penjualan produk tanpa harus memikirkan urusan logistik seperti perhitungan biaya ongkos kirim, proses pengiriman, hingga menerima pembayaran ongkos kirim," kata Chief Marketing Officer Lion Parcel Kenny Kwanto, Rabu (30/10/2024).

Dia menerangkan, metode itu banyak dipilih karena memberikan rasa aman dan nyaman untuk pembeli. Sebab, kata dia, mereka hanya membayar ongkos kirim ketika paket sudah sampai di tempat tujuan. Bagi penjual, salah satu manfaatnya adalah bisa fokus dalam meningkatkan manajemen bisnis dan penjualan, sementara menyerahkan urusan pengiriman sepenuhnya kepada layanan pengiriman.

Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh penjual dalam mengirim barang menggunakan metode COD Ongkir agar transaksi berjalan aman. Pertama, pastikan produk yang dikirim sesuai dengan pesanan yang dibuat oleh pembeli.

Penting bagi penjual untuk memastikan semua produk sesuai dengan pesanan dan deskripsi produk. Hal ini untuk mencegah pengembalian barang oleh pembeli karena ketidaksesuaian produk yang dikirim dengan pesanan. Memastikan kesesuaian pesanan dengan paket yang dikirim juga akan meningkatkan kepuasan pembeli dan mengurangi risiko pengembalian.

Kemudian, kemaslah paket dengan aman. Pengemasan yang baik sangat penting untuk menjaga kondisi barang selama perjalanan. Gunakan bahan kemasan yang kuat dan tidak mudah rusak. Jika perlu, kata Kenny, tambahkan label “Fragile” untuk barang-barang yang mudah pecah atau rapuh.

Ketiga, pastikan lagi data pembeli sudah lengkap. Dia menuturkan, sebelum mengirim barang dengan opsi COD Ongkir, pastikan data pembeli sudah tercantum dengan lengkap. Penjual juga bisa melakukan konfirmasi ulang alamat dan nomor telepon penerima agar dapat selalu dihubungi.

"Dengan begitu kurir akan lebih mudah mengantarkan paket ke alamat tujuan. Hal ini juga membantu mencegah keterlambatan pengiriman paket," kata dia.

Keempat, simpan bukti pengiriman. Kenny menyatakan,

setelah paket dikirim, jangan lupa untuk menyimpan bukti pengiriman. Hal tersebut penting untuk memantau status paket dan sebagai bukti jika terjadi masalah dalam proses pengiriman.

Kelima, kata dia, gunakanlah jasa pengiriman terpercaya. Penjual dapat memilih jasa pengiriman yang kredibel dan memiliki sistem yang baik untuk pembayaran COD Ongkir. Pastikan jasa pengiriman tersebut memiliki fitur pelacakan yang akurat, agar pembeli juga bisa memantau status pengiriman paket hingga sampai ke tangan mereka dengan aman.

"Salah satu jasa pengiriman yang bisa menjadi pilihan adalah Lion Parcel. Lion Parcel menyediakan layanan pembayaran COD Ongkir yang bisa dinikmati hingga ke seluruh Indonesia dengan ongkos kirim mulai dari Rp6.000," kata dia.

Lebih dari itu, Lion Parcel memberikan jaminan jika paket tidak sampai sesuai dengan estimasi durasi pengiriman, pelanggan tidak perlu membayar ongkos pengiriman.

Kenny menyampaikan, pihaknya memahami, setiap pelanggan memiliki kebutuhan yang berbeda, sehingga perlu adanya berbagai layanan yang tersedia untuk menyesuaikan dengan preferensi mereka. Belakangan ini Lion Parcel kembali berinovasi dengan menghadirkan layanan COD Ongkir, yang memungkinkan penerima paket hanya membayar biaya ongkos kirim (ongkir) ketika barang sudah diterima.

"Sejak diperkenalkan, layanan COD Ongkir Lion Parcel mendapatkan respon yang sangat positif dari para seller. Bagi mereka, layanan ini memudahkan proses logistik karena sepenuhnya ditangani oleh Lion Parcel. Para seller tidak perlu lagi repot menghitung ongkos kirim, sehingga mengurangi risiko kesalahan perhitungan berat atau volumetrik paket yang dikirim," jelas Kenny.

Sejalan juga dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan digitalisasi di sektor logistik dan UMKM, Lion Parcel mengebangkan opsi pembayaran layanan COD Ongkir melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Fitur ini memberikan kemudahan dan keamanan lebih bagi pelanggan dalam melakukan pembayaran COD Ongkir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement