Senin 21 Oct 2024 17:07 WIB

Pj Gubernur Pastikan Beras Tersedia di DKI Jakarta Hingga Akhir 2024

Harga rata-rata untuk beras premium kini sebesar Rp 14.000 per kilogram.

Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020).
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Pekerja memanggul beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Rabu (18/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi memastikan ketersediaan beras hingga hari raya Natal dan Tahun Baru 2024 di Jakarta masih mencukupi. Hal itu ia sampaikan usai melakukan kunjungan ke PT Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta Timur, Senin (21/10/2024).

“Kita sudah cek, ketersediaan di Pasar Induk Beras Cipinang per 20 Oktober tercatat 48.695 ton. Insya Allah cukup untuk memenuhi kebutuhan Nataru (Natal dan Tahun Baru 2024),” jelas Teguh.

Baca Juga

Harga rata-rata untuk beras premium kini sebesar Rp 14.000 per kilogram (kg) dan harga tertinggi sebesar Rp 14.900 per kg. Sedangkan untuk beras medium sebesar Rp 12.050 dengan harga tertinggi Rp 12.500 per kg.

Dengan ketersediaan beras tersebut, Teguh pun memastikan untuk harga beras stabil di pasaran hingga Natal dan Tahun Baru 2024. Dia juga menyampaikan, saat ini kebutuhan beras masyarakat Jakarta rata-rata sebanyak 2.686 ton per hari atau 80.594 ton per bulan.

Menjelang Natal dan Tahun Baru 2024, lanjut Teguh, diprediksi kebutuhan beras di Jakarta akan meningkat sebesar rata 3,43 persen menjadi 2.797 ton per hari atau 83.391 ton per bulan. “Untuk memastikan ketersediaan beras dalam kondisi cukup hingga akhir 2024, kami telah melakukan langkah-langkah antisipatif misalnya pemenuhan kapasitas gudang dan penguatan kerja sama bisnis antardaerah atau b2b (business to business) dengan produsen beras dari berbagai daerah,” jelas Teguh.

Selain itu, lanjut Teguh, pihaknya juga menjaga stabilitas pasokan beras bersama Perum Bulog Provinsi Jakarta-Banten serta mengikuti arahan-arahan pemerintah pusat. “Tiap Senin Pak Menteri terus memimpin rapat terkait pengendalian inflasi daerah dan hitung-hitungannya yang menjadi acuan bagi kita untuk mengambil langkah-langkah antisipatif agar semuanya bisa terkendali,” kata Teguh.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement