Rabu 16 Oct 2024 06:04 WIB

Freeport Indonesia: Kebakaran Smelter Gresik tak Berdampak Bagi Lingkungan Sekitar

PTFI akan segera melakukan investigasi menyeluruh.

Kendaraan pemadam kebakaran Bronto Skylift memasuki area kebakaran di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Senin (14/10/2024). Kebakaran yang terjadi di pabrik asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) itu penyebabnya masih dalam penyidikan petugas dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Foto: ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
Kendaraan pemadam kebakaran Bronto Skylift memasuki area kebakaran di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Senin (14/10/2024). Kebakaran yang terjadi di pabrik asam sulfat smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) itu penyebabnya masih dalam penyidikan petugas dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- PT Freeport Indonesia menegaskan kebakaran yang terjadi di smelter Kawasan Ekonomi Khusus Gresik, Jawa Timur, pada Senin (14/10/2024), pukul 17.45 WIB, tidak memberikan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.

“Kejadian ini tidak mengakibatkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di Gresik, Jawa Timur, Selasa (15/10/2024).

Baca Juga

Tony memastikan kebakaran yang tepatnya berlokasi di Fasilitas Pemisahan Gas Bersih tersebut telah berhasil dipadamkan sepenuhnya serta karyawan dipastikan aman dan tidak ada cedera yang dilaporkan. Fasilitas Pemisahan Gas Bersih sendiri berfungsi antara lain sebagai rangkaian proses yang membersihkan gas buang dari zat berbahaya seperti sulfur dioksida (SO2) agar udara yang dibuang bebas dari kontaminasi gas berbahaya.

Fasilitas itu juga menyediakan gas bersih untuk proses konversi menjadi asam sulfat, mencegah korosi dan kerusakan pada peralatan akibat gas korosif.

"Secara umum fasilitas Pemisahan Gas Bersih ini berperan penting untuk operasional yang ramah lingkungan," ujar Tony.

Tony menjelaskan PTFI telah melakukan semua tahapan commissioning pada awal tahun ini termasuk menjalankan beberapa kali tahapan pengujian serta sudah melewati tahapan trial and error selama beberapa bulan mulai Juni.

“Namun memang ini adalah musibah. Kami me-review kembali seluruh proses agar tidak terulang lagi di seluruh area smelter,” ujarnya.

Oleh sebab itu, PTFI akan segera melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran dan asesmen terhadap kerusakan yang terjadi setelah area aman untuk dimasuki.

PTFI akan terus bekerja sama dengan Chiyoda sebagai Engineering, Procurement and Construction Contractor untuk mengkaji semua secara detil dengan melibatkan para ahli baik dari PTFI, Freeport-McMoRan dan beberapa konsultan.

"Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemkab Gresik, Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, segenap aparat keamanan, JIIPE, Petrokimia Gresik, Kawasan Industri Maspion, serta seluruh pihak yang telah membantu penanganan kebakaran ini," kata Tony.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement