Rabu 02 Oct 2024 00:22 WIB

OJK: Penghimpunan Dana Pasar Modal Hingga September 2024 Capai Rp 137,05 Triliun

Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi.
Foto: Tangkapan Layar
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan hasil penghimpunan dana di pasar modal Indonesia hingga 27 September 2024 mencapai Rp 137,05 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar Rp 135,25 triliun.

“Penghimpunan dana di pasar modal masih dalam tren positif, tercatat nilai penawaran umum Rp 137,05 triliun, dimana Rp 4,39 triliun diantaranya merupakan fundraising dari 28 emiten baru,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Inarno Djajadi dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (1/10/2024).

Baca Juga

Inarno menjelaskan, sejalan dengan pergerakan pasar keuangan global yang didorong oleh sentimen positif akibat penurunan suku bunga acuan, pasar saham domestik pada September 2024 menguat. Bahkan sempat mencatatkan rekor tertinggi di level 7.905 pada 19 September 2024.

“Hingga 27 september 2024 IHSG naik 0,34 persen (mtd) ke level 7.696 atau secara ytd menguat 5,83 persen,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, kapitalisasi pasar modal Indonesia tercatat senilai Rp12.875 triliun. Angka tersebut mengalami penurunan 1,82 persen secara month to date (mtd), namun secara year to date (ytd) masih naik 10,37 persen.

“Sementara itu non-residen mencatatkan net buy cukup besar Rp 25 triliun (mtd) atau secara ytd net buy Rp 52,75 triliun,” ujar dia.

Lebih lanjut, di pasar obligasi, sampai dengan 27 september 2024 indeks pasar obligasi Indonesia Composite Bond Index (ICBI) menguat 1,28 persen (mtd) atau naik 5,74 persen (ytd) ke level 396,13 dengan yield surat berharga negara (SBN) rata-rata turun 10,76 bps atau secara ytd turun 7,64 bps, dengan non residen mencatatkan net buy Rp20,82 triliun (mtd) dan secara tercatat net buy Rp31 triliun.

“Untuk pasar obligasi korporasi investor non-residen mencatatkan net sell sebesar Rp0,11 triliun (mtd), dimana secara ytd tercatat net sell Rp2,42 triliun,” jelasnya.

Adapun, pada industri pengelolaan investasi nilai dana kelolaan atau asset under management (AUM) tercatat senilai Rp853,5 triliun, naik 1,44 persen (mtd) atau naik 3,5 persen (ytd). Dan tercatat net subsciption Rp1,31 triliun (mtd), meskipun net redemption secara ytd tercatat hanya Rp9,8 triliun.

“Di sisi penggalangan dana pada securities funding sejak diberlakukan ketentuan SCF hingga 26 september 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang telah mendapatkan izin dari OJK dengan 625 penerbitan efek, 163 ribu pemodal dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesar Rp1,22 triliun,” terangnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement