Ahad 29 Sep 2024 10:58 WIB

Suara Hati Petani, di Kaki Gunung Rinjani

Minardi ingin masa kejayaan pertanian Sembalun bisa kembali terjadi.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dalam acara saat Rembuk Tani di Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (28/9/2024).
Foto:

 

Penyuluh Swadaya Pending Dadih Permana menyebut program "Rembug Tani" sebagai terobosan positif dalam menjembatani kebijakan pemerintah dengan aspirasi petani. Dadih mengatakan para petani memerlukan ruang untuk berdiskusi langsung dengan pemangku kepentingan. 

 

"Rembug Tani ini yang sangat baik dan jarang dilakukan pada masa-masa yang lalu," ujar Dadih. 

 

Mantan direktur Jendral Sarana Prasarana, Kementerian Pertanian itu mengapresiasi langkah Pupuk Indonesia yang intens berdiskusi dengan petani. Pasalnya, lanjut Dadih, penyuluh dan daerah tidak memiliki kemampuan untuk memfasilitasi pertemuan seperti ini.

 

"Alhamdulillah Pupuk Indonesia memfasilitasi dan dilakukan momennya adalah menjelang musim tanam. Itu yang paling strategis dan mendapat banyak masukan dari petani yang direspons oleh Pupuk Indonesia," ucap Dadih. 

 

Dadih menilai Rembug Tani dapat menjadi solusi dari masalah-masalah yang dihadapi petani. Para penyuluh, lanjut Dadih, sangat terbantu dengan program tersebut dan berharap akan terus terjadi secara berkelanjutan. 

 

"Program Rembug Tani Pupuk Indonesia ini luar biasa. Saya pikir ini pemerintah daerah harus bersinergi untuk terus melakukan ini dalam mengawal proses produktivitas pertanian kita," kata Dadih. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement