REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pameran Safe Work Indonesia 2024 resmi dimulai hari ini, Rabu (25/9), di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Pameran tersebut menghadirkan berbagai solusi terdepan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang relevan bagi seluruh sektor industri di Indonesia.
Director Safe Work Indonesia, Ferdian Lo, mengungkapkan Safe Works 2024 merupakan pameran pertama dan juga satu-satunya di Indonesia terkait K3. "Pada saat kami rilis, kami memberikan sosialisasi kepada semua stakeholder, termasuk pemerintah, asosiasi terutama asosiasi di bawah naungan industri," ucap Ferdian saat ditemui di JIEXPO, Kemayoran Jakarta, Rabu (25/9).
Lebih lanjut, Ferdian menyampaikan, sasaran utama dari pameran K3 adalah menjadi wadah atau tempat berkumpul, karena ia menilai selama ini belum ada wadah yang spesifik atau khusus di industri K3.
"Kami bukan saja ingin berkumpul dan juga bertukar informasi atau bertukar ilmu, tapi juga ingin memberikan dampak, ingin memberikan kontribusi, menunjukkan pada industri. Kami ada, industri atau asosiasi industri itu ada, dan ingin support dan memberikan kontribusi nyata buat industri K3 di Indonesia," ujarnya.
Dari ajang tersebut, ia mengaku tidak ada target angka tertentu yang ingin dicapai. Akan tetapi, target dari pameran ini tidak lain adalah untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi maupun perkembangan industri khususnya di dunia K3.
"Kami ingin memberikan dampak yang nyata dan memberikan solusi buat industri terkait produk-produk, perkembangan, dan juga mungkin informasi dan juga regulasi-regulasi di bidang K3 yang memang di Indonesia sangat lemah," bebernya.
Di kesempatan yang sama, Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker), Yuli Adiratna menyatakan, pihaknya mendukung kegiatan ini karena merupakan kegiatan strategis yang melibatkan dunia industri dan asosiasi atau organisasi yang berkecimpung di bidang K3.
"Kami sangat mendukung penuh karena bisa memberikan insight yang baik bagi pemerintah untuk mendorong bagaimana pengembangan dan penerapan K3 yang betul-betul kita butuhkan," ujarnya.
K3, sambung Yuli, harus disesuaikan dengan perubahan-perubahan pola kerja, perubahan- perubahan peralatan dan juga perubahan-perubahan teknologi harus disesuaikan.
"K3 itu sangat terkait erat dengan keselamatan jiwa manusia. Tanpa K3 ya kita tidak bisa bagus lah. Jadi semua ditujukan bagaimana melindungi jiwa manusia, keselamatan jiwa manusia. Apapun yang dilakukan arahnya ke sana," tandasnya.
Sebagai informasi, selain dihadiri sebanyak 40 perusahaan industri K3 Tanah Air, pameran itu juga diramaikan industri K3 dari negara lain seperti Tiongkok, Malaysia, dari Singapura, Korea Selatan dan Jepang.