Senin 23 Sep 2024 20:01 WIB

Siemens akan Mengembangkan Bisnis Pengisian Daya Kendaraan Listrik

Shell dan BP masuk ke bisnis pengisian daya kendaraan listrik sejak 2017.

Logo grup industri Siemens terlihat di sebuah gedung perkantoran di Zug, Swiss, 1 Desember 2021.
Foto: REUTERS
Logo grup industri Siemens terlihat di sebuah gedung perkantoran di Zug, Swiss, 1 Desember 2021.

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN - Siemens berencana mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listrik (EV), Siemens eMobility, untuk memberikan peluang pertumbuhan dalam industri yang berkembang pesat.

Perusahaan besar Jerman itu, Senin (23/9/2024) mengatakan akan menggabungkan Siemens eMobility dengan spesialis solusi pengisian cepat DC yang baru saja diakuisisi, Heliox.

Baca Juga

Di seluruh Eropa, Amerika Utara, dan Asia, sektor pengisian daya kendaraan listrik telah mengalami pertumbuhan dan konsolidasi yang cepat, dengan banyak perusahaan pengisian daya yang dibeli oleh perusahaan energi besar termasuk Shell dan BP sejak 2017.

Heliox, yang berfokus pada pengisi daya untuk armada eBus dan eTruck, memiliki pesaing termasuk ABB, Vattenfall dari Swedia, dan ChargePoint.

“Akuisisi perusahaan Belanda ini ditujukan untuk memperluas jangkauan pasar terutama di Eropa dan Amerika Utara,” kata Siemens.

Berbicara tentang rencana Siemens untuk lebih mengembangkan bisnis pengisian daya kendaraan listriknya, anggota dewan pengelola Matthias Rebellius mengatakan pemisahan ini akan "mempercepat profitabilitas dengan berfokus pada segmen bisnis berpotensi tinggi dan geografi yang relevan secara strategis."

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement