Jumat 13 Sep 2024 20:06 WIB

BYD Rekrut Karyawan Besar-besaran

BYD melaporkan peningkatan laba bersih di kuartal kedua.

Petugas keamanan berdiri di stan BYD di pameran otomotif Shanghai, di Shanghai, Tiongkok, 19 April 2023.
Foto: REUTERS
Petugas keamanan berdiri di stan BYD di pameran otomotif Shanghai, di Shanghai, Tiongkok, 19 April 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,BEIJING- BYD menggenjot perekrutan karyawan secara signifikan sehingga jumlah tenaga kerja di perusahaan raksasa mobil listrik China itu menjadi lebih dari 900.000 orang hingga Jumat (13/9/2024).

BYD kini menjadi salah satu pemberi kerja terbesar di negara tersebut. Langkah ini dilakukan karena pemerintah Tiongkok memprioritaskan upaya untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, khususnya bagi lulusan perguruan tinggi karena ekonominya sedang terpuruk.

Baca Juga

“Jumlah total karyawan, naik 5,8 persen dari akhir Agustus, menjadikan BYD sebagai pemberi kerja terbesar di antara lebih dari 5.300 perusahaan yang terdaftar di bursa saham daratan Tiongkok,” kata Li Yunfei, manajer umum BYD untuk branding dan hubungan masyarakat, dalam sebuah posting di akun Weibo-nya.

Dengan hampir 110.000 staf teknologi dan R&D, BYD adalah produsen mobil terbesar di dunia yang diukur dari personel R&D. Li menambahkan bahwa perusahaan telah memperkerjakan hampir 50.000 lulusan baru selama dua tahun terakhir.

Li tidak memberikan perincian berdasarkan lokasi dalam hal perekrutan.

Jumlah lulusan perguruan tinggi tahun ini yang mencari pekerjaan di pasar tenaga kerja yang tertekan oleh gangguan yang disebabkan oleh Covid-19 serta tindakan keras regulasi pada sektor keuangan, teknologi, dan pendidikan negara tersebut mencapai rekor.

Tingkat pengangguran untuk sekitar 100 juta pemuda Tiongkok berusia 16-24 tahun melonjak ke level tertinggi tahun 2024 sebesar 17,1 persen pada bulan Juli, menurut Biro Statistik Nasional negara tersebut.

BYD, bersama dengan raksasa domestik lainnya seperti pengecer daring JD.com, termasuk di antara beberapa perusahaan besar yang sedang melakukan perekrutan besar-besaran.

Sementara itu beberapa pesaing perusahaan otomotif, terutama untuk merek asing, telah memberhentikan staf di Tiongkok karena penjualan anjlok. SAIC dan mitra usaha patungannya Volkswagen dan General Motors berencana untuk memangkas pekerja dengan persentase dua digit tahun ini sebagaimana dilaporkan Reuters melaporkan pada bulan Maret.

Sementara Honda telah mengurangi tenaga kerjanya dengan dua usaha patungannya di Tiongkok tahun ini.

BYD mengatakan dalam laporan pendapatan terbarunya bahwa mereka memiliki sekitar 750.000 karyawan per 30 Juni dengan total biaya staf mencapai 17,54 persen dari pendapatannya dalam enam bulan pertama. Itu setara dengan biaya rata-rata 11.700 yuan (1.649,28 dolar AS) per orang per bulan selama periode tersebut, menurut perhitungan Reuters.

Perusahaan tersebut tidak segera menanggapi pertanyaan Reuters mengenai apakah angka dalam laporan pendapatan tersebut sebanding dengan apa yang dibagikan Li pada hari Jumat.

BYD melaporkan peningkatan laba bersih pada kuartal kedua, meskipun memimpin perang harga yang berlarut-larut dengan diskon agresif pada model-model terlarisnya.

Investasi BYD di luar negeri...

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement