Jumat 30 Aug 2024 19:52 WIB

Mendag Kembali Sebut Indonesia Sudah Surplus Selama 50 Bulan

Indonesia berada di peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Mendag mengatakan Indonesia berada di peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia.
Foto: Republika/Eva Rianti
Mendag mengatakan Indonesia berada di peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) membuka secara resmi Muslim Life Fest 2024 yang diadakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten, Jumat (30/8/2024). Mendag memberikan apresiasi kepada Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) yang konsisten mendukung pertumbuhan industri halal di Indonesia.

"Menurut laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE), Indonesia berada di peringkat ke-3 dari 81 negara dengan ekonomi Islam terbesar di dunia dan yang patut kita syukuri Indonesia sudah 50 bulan lebih surplus. Jadi kita ini termasuk negeri yang terbaik sekarang ini dan menandakan ekonomi Indonesia yang produktif," ujarnya.

Baca Juga

Ketua Umum PAN itu juga menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berada di atas 5 persen telah melampaui banyak negara. Pencapaian ini semakin istimewa mengingat kondisi global yang penuh tantangan.

"Dan bila dibandingkan negara lain pun inflasi Indonesia rendah. Turki itu inflasinya 80 persen. Indonesia hanya 2,61 persen. Angka inflasi yang terkendali ini menjadi indikator stabilitas ekonomi nasional," ucapnya.

Oleh karenanya, pemerintah akan terus mendorong tren positif ini. Adapun strategi yang dilakukan adalah dengan melindungi industri lokal dengan mengendalikan impor dan mengatasi hambatan perdagangan melalui perjanjian dagang dengan negara-negara mitra.

Ketua Panitia Muslim Life Fest 2024 Rahmat Sutarnas Marpaung mengatakan, Muslim Life Fest 2024 juga akan menjadi tuan rumah bagi Jakarta Halal Expo & Conference, sebuah pameran B2B yang menghubungkan para pelaku industri halal di Indonesia dan dunia. Acara ini diharapkan dapat membuka peluang kerjasama baru dan memperkuat jaringan bisnis di industri halal, sejalan dengan tujuan acara untuk mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

"Kami berharap acara ini dapat menjadi platform yang efektif untuk mempromosikan ekonomi syariah dan memperkenalkan gaya hidup islami kepada masyarakat luas," ujarnya. 

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif KNEKS Taufik Hidayat berharap dengan penyelenggaraan Muslim Fest dapat terus memberikan manfaat bagi pertumbuhan ekonomi syariah yang inklusif dan berkesinambungan bagi Indonesia. Muslim Fest diharapkan dapat meningkatkan literasi masyarakat terkait ekonomi dan keuangan syariah terutama di kalangan grass root, yaitu masyarakat umum dan juga pegiat UMKM. 

"Kami percaya dengan kerjasama lebih insentif maka pengembangan ekonomi syariah akan bsa lebih maju," tegasnya.

Taufik juga menyampaikan  pencapaian luar biasa dari perkembangan ekonomi syariah di Indonesia. Dalam laporan State of the Global Islamic Economy (SGIE) 2023, Indonesia menempati peringkat ke-3 dunia dari keseluruhan sektor, yang terdiri dari sektor makanan dan minuman halal, keuangan syariah, pariwisata ramah muslim, farmasi dan kosmetik halal, fesyen muslim, serta media dan rekreasi ramah Muslim. 

Indonesia juga meraih peringkat ke-1 Pariwisata Ramah Muslim Indonesia dalam Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023. Indonesia juga menduduki peringkat ke-3 dalam Islamic Finance Development Indicator (IFDI) Report 2022 dan Indonesia juga berada di peringkat ke-3 berdasarkan Global Islamic Fintech Report Index 2023.

Muslim Life Fest adalah acara tahunan yang bertujuan untuk mempromosikan ekonomi syariah dan gaya hidup Islami di Indonesia. Melalui berbagai kegiatan yang inspiratif dan edukatif, acara ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi perkembangan ekonomi syariah dan memperkuat komunitas Muslim di Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement