REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Eropa telah memangkas tarif tambahan yang sebelumnya akan diberikan kepada produk buatan Tesla yang diproduksi di China. Hal ini setelah komisi Eropa melakukan penyelidikan lebih lanjut, usai Tesla melakukan banding atas tarif tambahan mobil listrik.
Komisi Eropa juga merevisi usulan bea masuk hukuman atas impor kendaraan listrik buatan China, yang diduga menerima subsidi dari pemerintah China. Komisi tersebut menetapkan tarif tambahan baru yang dikurangi sebesar 9 persen untuk Tesla, lebih rendah dari 20,8 persen yang telah ditunjukkannya pada bulan Juli.
Komisi Eropa juga memutuskan untuk memberikan tarif tambahan lebih rendah bagi perusahaan China yang melakukan joint venture dengan produsen mobil Uni Eropa dan memproduksi kendaraan di China.
Tarif tersebut berada di atas bea masuk standar UE sebesar 10 persen atas impor mobil. Komisi Eropa memutuskan memberikan bea masuk tambahan dengan alasan memberikan kesetaraan, bagi subsidi yang UE anggap tidak adil.
Tesla telah meminta penghitungan ulang tarifnya, yang akan didasarkan pada subsidi khusus yang telah diterima perusahaan tersebut. Komisi mengatakan bahwa mereka telah memverifikasi bahwa mereka menerima lebih sedikit subsidi dari pemerintah Tiongkok dibandingkan dengan produsen kendaraan listrik negara tersebut yang telah diselidiki.
Komisi, yang menetapkan kebijakan perdagangan UE, mengatakan bahwa mereka masih percaya bahwa produksi kendaraan listrik Tiongkok telah diuntungkan dari subsidi yang besar dan usulan bea masuk pada perusahaan lain hingga 36,3 persen - sedikit lebih rendah dari bea masuk awal maksimum yang direncanakan sebesar 37,6 persen yang ditetapkan pada bulan Juli untuk perusahaan yang tidak bekerja sama dengan penyelidikan anti-subsidi UE.