Ahad 18 Aug 2024 00:40 WIB

Harga Emas Dunia Capai Rekor Tertinggi, Masih Bakal Terus Melambung?

Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi di angka 2.500-an dolar AS per troy ons.

Rep: Eva Rianti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pekerja menunjukan emas batangan di salah satu gerai emas.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pekerja menunjukan emas batangan di salah satu gerai emas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Harga emas dunia mencapai rekor tertinggi di angka sekitar 2.500-an dolar AS per troy ons. Pengamat menilai pergerakan harga aset safe haven tersebut bakal terus melambung hingga akhir tahun 2024.

“Harga emas dunia tembus di level 2.506 itu level tertinggi karena sebelumnya sudah menembus level resisten kunci di 2.489,” kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada wartawan, Sabtu (17/8/2024).

Baca Juga

Ibrahim menjelaskan sejumlah alasan yang menyebabkan harga emas mencapai level tertingginya. Diantaranya karena data perumahan AS yang diumumkan semalam mengalami perlambatan, sehingga mengindikasikan bahwa ekonomi di AS tengah mengalami permasalahan. Di tengah inflasi yang terus mengalami penurunan, indikasi penurunan suku bunga kemungkinan besar akan terjadi pada September 2024 mendatang.

Pada pekan depan, lanjut Ibrahim, The Federal Reserve akan melakukan pertemuan untuk membahas suku bunga dan kemungkinan besar bank sentral AS itu akan tetap mempertahankan suku bunga pada Agustus 2024. Menurutnya, para investor sedang menunggu pernyataan resmi dari bank sentral AS mengenai penurunan suku bunga pada September, antara 25 basis poin atau 50 basis poin.

“Di sisi lain, fokus investor juga sekarang tertuju terhadap konflik di Timur Tengah dimana Iran akan melakukan penyerangan terhadap Israel walaupun sampai saat ini belum terjadi, tetapi gejolak tensi geopolitik Timur Tengah di bulan-bulan berikutnya kemungkinan besar akan mengalami gejolak yang cukup tinggi,” ujar dia.

Kemudian, faktor lainnya yakni di laut china selatan pasukan tentara Filipina dan tentara Jepang sedang melakukan latihan perang bersama, yang mana pasukan China terus mengawasi latihan tersebut.

“Ini membuat ketegangan baru di laut china selatan sehingga membuat tensi di Asia pun meningkat,” tuturnya.

Sentimen invasi Ukraina terhadap wilayah Rusia juga menjadi sentimen yang mendorong penguatan harga emas. Invasi tersebut dinilai cukup luar biasa karena hampir 1.500 kilometer (km) wilayah Rusia dikuasai oleh Ukraina. Kondisi itu berbanding terbalik dari sebelumnya Rusia yang melakukan invasi terhadap Ukraina, sekarang berbalik Ukraina yang melakukannya. Sehingga ketegangan di Eropa terus mengalami peningkatan juga.

“Inilah kesempatan terbaik bagi para investor untuk mengoleksi emas dunia atau logam mulia, sehingga wajarlah harga emas tembus di level 2.500 dolar AS per troy ons,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ibrahim memprediksi, dengan tembusnya harga emas dunia di level 2.500 dolar AS per troy ons dan kemungkinan besar terjadi penurunan suku bunga pada September 2024, diprediksi emas bahkan makin mengilap.

“Harga emas dunia kemungkinan besar akan menuju level 2.560 dolar AS per troy ons, dan ini adalah level yang tertinggi di bulan September,” terangnya.

Ibrahim melanjutkan, lantas apabila harga emas benar-benar menembus angka 2.560 dolar AS per troy ons pada September 2024, kemungkinan besar emas bisa saja menyentuh level yang lebih tinggi pada akhir tahun 2024.

“Sampai akhir tahun harga emas dunia akan menyentuh 2.700 dolar AS per troy ons. Alasannya karena bank sentral AS kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga 110 basis poin dibarengi dengan bank sentral global terutama Bank Sentral Eropa, Bank of England, Bank Swiss, dan lain-lain, sehingga indeks dolar kemungkinan besar akan kembali ke level 98,” terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement