Senin 12 Aug 2024 21:08 WIB

Milenial dan Gen Z Jadi Investor Dominan Pasar Modal

Usia di bawah 30 tahun menjadi investor pasar modal mencapai 55,38 persen.

Rep: Eva Rianti  / Red: Gita Amanda
OJK mengungkapkan investor pasar modal didominasi oleh kalangan milenial dan generasi Z. (ilustrasi)
Foto: www.freepik.com
OJK mengungkapkan investor pasar modal didominasi oleh kalangan milenial dan generasi Z. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan investor pasar modal didominasi oleh kalangan milenial dan generasi Z. Namun, data menunjukkan aset dari kalangan tersebut jauh lebih kecil dibandingkan generasi-generasi di atasnya.

“Demografi investor individu per Juni 2024 menunjukkan (investor pasar modal) yang mendominasi adalah usia 40 tahun ke bawah, yakni hampir 80 persen,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi dalam agenda HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (12/8/2024).

Baca Juga

Perinciannya, persentase usia di bawah 30 tahun menjadi investor pasar modal mencapai 55,38 persen dengan total aset sebanyak Rp 50,75 triliun. Kemudian, usia 31-40 tahun sebesar 24,09 persen dengan jumlah aset sebesar Rp 119,13 triliun.

Adapun investor di kisaran usia 41-50 tahun berkontribusi sebesar 11,86 persen dengan total aset sebanyak Rp183,01 triliun. Investor di usia antara 50-60 tahun sebesar 5,69 persen dengan jumlah aset Rp 269,73 triliun.

Terakhir yakni usia di atas 60 tahun hanya 2,98 persen, namun total asetnya paling banyak yakni mencapai Rp 887,66 triliun.

Sedangkan berdasarkan demografi investor, Inarno menjelaskan bahwa investor paling banyak berada di pulau Jawa dengan persentase sebesar 67,47 persen dengan total aset Rp 4.918,90 triliun.

Posisi kedua sebaran investor domestik yakni Sumatera, persentasenya sebanyak 16,64 persen dengan total aset Rp 101,09 triliun.  Disusul Sulawesi 5,5 persen dengan total aset sebesar Rp 16,85 triliun dan Kalimantan 5,31 persen dengan jumlah aset Rp 125,72 triliun.

Kemudian sebaran investor di Bali-Nusa Tenggara sebesar 3, 77 persen dengan total aset Rp 21,81 triliun. Serta terakhir yakni Maluku dan Papua sebesar 1,31 persen dengan jumlah aset mencapai Rp 6,09 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement